KABUPATEN KEDIRI – Komunitas GUSDURian Mojokutho Pare menyelenggarakan lomba mewarnai tingkat PAUD dan TK se-Kecamatan Pare pada Jum’at, 24 Januari 2025. Kegiatan ini adalah salah satu rangkaian acara dalam rangka memperingati Haul Gus Dur ke-15 yang bertempat di Rumah Kemanusiaan GUSDURian Pare (Rumah Lansia dan Anak).
Sejumlah kurang lebih 500 anak usia 3-6 tahun bersama dengan orang tua mereka, serta guru pendamping dari berbagai PAUD dan TK di Kecamatan Pare ikut serta dalam memeriahkan perlombaan ini. Tidak hanya peserta lomba, dalam kegiatan ini juga dihadiri banyak UMKM dari Kabupaten Kediri yang menggelar bazar murah di lapak yang telah disediakan.
Lomba mewarnai ini dibedakan dalam dua golongan tingkatan lomba, yakni untuk tingkat A dengan usia 3-4 tahun, dan tingkat B dengan usia 5-6 tahun. Perlombaan berlangsung selama 90 menit. Peserta lomba mewarnai saling bekerja sama dan bahu membahu antara anak dan orang tua, anak dengan sang ibu ataupun dengan ayahnya. Selain keindahan dan kerapian, penilaian dalam lomba ini adalah keserasian dan bonding antara orang tua dan anak.
Esensi utama diadakannya kegiatan ini adalah sebagai bentuk perkenalan anak-anak kepada lansia, memperkenalkan bagaimana peduli dan empati terhadap sesama terutama kepada orang tua. Karena seperti kata pepatah, belajar di masa anak-anak seperti mengukir di atas batu, yang diharapkan apa yang mereka pelajari hari ini dapat mereka pahami dan terapkan hingga nanti.
Lomba mewarnai dipilih karena melalui kegiatan mewarnai dapat menjadi media pembelajaran yang sederhana tetapi juga menyenangkan. Dengan warna, anak-anak dapat mengekspresikan pemahaman mereka tentang apa itu kasih sayang dan kebersamaan. Mewarnai adalah kegiatan sederhana namun sangat bermakna.
Selaku pegiat seni dan pelukis di Kabupaten Kediri yang hadir sebagai juri, Candra Indratno, mengemukakan bahwa melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran orang tua untuk selalu mendampingi pertumbuhan anak-anak mereka dengan menanamkan nilai-nilai luhur dan mendukung anak-anak mereka dengan mengekspresikan perasaan anak-anak melalui seni.
“Harapan saya, semoga melalui kegiatan ini anak-anak dapat menjadi anak yang sholeh dan sholehah, bakat yang mereka miliki dapat menjadi bekal hidup mereka nanti, dan semoga mereka dapat belajar lebih dalam dari mewarnai.” ucap Sriwigati selaku Guru Pendamping dari TK Dharma Wanita Sumber Bendo, Pare.