Takbir Keliling, Kolaborasi GUSDURian, FORSA, dan Pesantren Darur Roja’ untuk Jaga Tradisi dan Nilai Keagamaan

BLITAR – Suara takbir menggema meriah dalam kegiatan Takbir Keliling yang diadakan pada Kamis, malam 9 Dzulhijjah 1446 H (5/6). Acara yang diikuti oleh warga sekitar Pondok Pesantren Darur Roja’, khususnya santri dan pelajar Madrasah Hidayatul Mubtadi’in ini dimulai pukul 19.00 WIB.

Kegiatan yang bertujuan untuk mengobarkan semangat kemenangan dan kebersamaan menjelang Hari Raya Idul Adha ini adalah kolaborasi antara Komunitas GUSDURian Kabupaten Blitar, Forum Shilatul Afkar (FORSA), dan warga Pondok Pesantren Darur Roja’. Takbir Keliling ini dilaksanakan dengan mengambil rute dari Pondok Darur Roja’ menuju beberapa titik kampung di sekitarnya. 

Salah satu perwakilan pegiat FORSA memberikan pendapat tentang kegiatan Takbir Keliling. “Kegiatan Takbir Keliling ini bukan sekadar rutinitas tahunan yang dilaksanakan setiap malam Idul Adha, namun juga menjadi bagian dari upaya untuk menghidupkan kembali tradisi keagamaan yang sarat makna spiritual dan sosial. Obor dan alat-alat tabuh tradisional yang kita bawa keliling adalah salah satu usaha kita untuk menyemarakkan malam suci tersebut dengan penuh suka cita,” ujarnya. 

Mahmud Muwafiq selaku Koordinator GUSDURian Kabupaten Blitar juga sangat setuju bahwa Kegiatan Takbir Keliling ini terus dilaksanakan. “Meskipun terkesan konvensional, Takbir Keliling menjadi bagian dari upaya merawat tradisi dan syiar Islam yang sarat makna dan kekhidmatan di tengah maraknya fenomena ‘sound horeg’ yang sering kali menghadirkan suasana bising. Sehingga tradisi Takbir Keliling seperti ini harus tetap dilanggengkan,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa Takbir Keliling seperti ini bukan hanya ritual keagamaan menyambut Idul Adha, namun juga menjadi ruang untuk perjumpaan lintas generasi. Hal ini sejalan dengan semangat Gus Dur dalam membangun masyarakat yang rukun, terbuka, dan menghargai perbedaan.

Agus Syaifulloh, Pengasuh Pondok Pesantren Darur Roja’ juga menambahkan bahwa Takbir Keliling adalah bentuk ekspresi syukur dan pengagungan kepada Allah SWT atas datangnya hari besar keagamaan. “Sembari menggemakan takbir, peserta berbaris rapi dan bersemangat dalam mengikuti takbir keliling. Mereka membawa obor yang dalam hal ini melambangkan semangat membara dalam menyambut hari yang penuh berkah,” ungkapnya.

“Tradisi Takbir Keliling ini menjadi pengingat untuk kita semua bahwa Hari Raya Idul Adha bukan hanya tentang penyembelihan hewan kurban, tetapi juga momen untuk memperkuat tali silaturahmi, menebar semangat kepedulian, dan menjaga tradisi luhur yang diwariskan oleh para ulama dan leluhur,” pungkasnya.

Penggerak Komunitas GUSDURian Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *