JEMBER – Komunitas GUSDURian Jember dan Gus Dur Corner UIN KHAS kembali terlibat dalam kolaborasi acara nobar dan diskusi film di Aula Perpustakaan UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang dipandu oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa kampus tersebut (19/06/2025).
Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Belajar Sama-sama serta memperkenalkan diri, para peserta kemudian menonton film Ainbo: Spirit of The Amazon. Film ini mengisahkan perjuangan seorang anak perempuan yang menuntut akuntabilitas atas perusakan hutan yang dilakukan korporasi penambang dan penebang hutan. Ainbo mengajarkan empat isu sekaligus pada orang muda, yaitu isu lingkungan, isu perempuan, isu anak, dan isu spiritualitas.
Saras Dumasari, penggerak GUSDURian Jember mengungkapkan, film ini menampilkan keberdayaan seorang perempuan muda bernama Ainbo yang melakukan pembelaan terhadap hak masyarakat kawasan hutan. Sebagai kelompok yang dilemahkan, masyarakat kawasan hutan kehilangan hak atas alamnya setelah kehadiran korporasi yang membabat hutan mereka.
Selain itu, perempuan yang akrab disapa Saras ini, juga menyoroti peran orang muda perempuan yang suaranya sering kali tidak didengar. Padahal ia dapat berperan sebagai penggerak perubahan melawan penguasa yang berniat buruk merusak alam. Saras juga mengingatkan pada semua orang tentang pesan Gus Dur, bahwa kemanusiaan harus diutamakan melebihi kepentingan politik sesaat.
“Nilai pembelaan terhadap kelompok yang dilemahkan menjadi inti perjuangan film Ainbo. Seorang anak perempuan muda yang suaranya sering kali tak didengar justru menjadi tokoh utama dalam perlawanan terhadap kekuasaan yang merusak alam. Ini mengingatkan kita pada pesan Gus Dur, yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan,” papar Saras.
Saras juga menilai, film ini mengajarkan setiap penontonnya bahwa orang muda perempuan dapat berperan sebagai agen perubahan.
“Film ini menempatkan anak muda sebagai agen perubahan. Ainbo adalah simbol harapan yg memperjuangkan nilai-nilai kebenaran meski menghadapi tekanan luar biasa. Ini sejalan dengan semangat GUSDURian untuk terus mendorong aktivisme anak muda yang berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan pluralisme,” pungkasnya.
Zainul Anshori, Presiden Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN KHAS Jember, juga menyimpulkan bahwa film Ainbo juga mengingatkan pada penontonnya untuk senantiasa melibatkan dimensi spiritual dan kultural dalam setiap perjuangan. Karena dari film ini, ia menyadari bahwa upaya pendampingan isu lingkungan tidak hanya fokus pada beragam upaya konservasi alam, namun juga perlu dilakukan sambil menjaga warisan budaya dan konservasi identitas komunitas adat.
“Yang menarik, Ainbo tidak sekadar menghadirkan perjuangan fisik, tetapi juga menampilkan dimensi spiritual dan kultural. Relasi antara Ainbo dengan roh leluhurnya dan roh binatang memperkuat narasi bahwa pelestarian lingkungan bukan hanya soal konservasi semata, tetapi juga tentang menjaga warisan budaya dan identitas komunitas adat,” papar pria yang akrab dipanggil Zen ini.
“Film ini memberikan gambaran bahwa anak muda, khususnya perempuan, memiliki peran besar dalam gerakan perlindungan lingkungan. Praktik aktivisme yang ditampilkan dalam film ini menginspirasi dan memberikan harapan bahwa masa depan hutan, bumi, dan kehidupan bisa dijaga melalui keberanian, solidaritas, dan kebijaksanaan lokal,” pungkasnya.

Selain mendiskusikan nilai-nilai dari film Ainbo, para peserta juga belajar dari pengalaman advokasi yang dilakukan DPK GMNI Fakultas Hukum Universitas Jember dan FNKSDA Jember. Dalam sesi diskusi, perwakilan kedua organisasi membagikan pengalaman organisasinya mengadvokasi konflik agraria di kawasan Ijen. Selain menuntut kedaulatan agraria agar tanah yang diduduki dan dikelola masyarakat diberikan pada masyarakat, kedua organisasi ini juga mengadvokasi masyarakat dari upaya kriminalisasi yang dilakukan oleh perusahaan perkebunan milik negara.
Aktivitas belajar bulanan yang dihadiri oleh 101 orang peserta ini terselenggara berkat kerja sama Komunitas GUSDURian Jember, DEMA UIN KHAS Jember, Dur Corner UIN KHAS Jember, UPT Perpustakaan “Mata Air Keilmuan” UIN KHAS Jember, DPK GMNI Fakultas Hukum Unej, FNKSDA Jember, PC IPNU-IPPNU Jember, KPR GKI Jember, MKAI Jember, Green Ambassador Jember, PK IPNU-IPPNU UIN KHAS, PW PGM Jatim, PSGA UIN KHAS, PMII UIN KHAS Jember, Kopri UIN KHAS Jember, Tanoker, dan DPK GMNI UIN KHAS Jember,
Selain itu, kegiatan ini juga diselenggarakan bersama-sama oleh Dema Mahad Aly Nurul Qarnain, PAC IPNU-IPPNU Sukowono, Rumah Baca Kiai Jabbar, FNKSDA Jember, HMPS PAI UIN, Perpenca Jember, Pondok Pesantren Nuris, MAS Masyithah, HMPS PGSD Mercusuar Unej, Titut At-Taqwa Bondowoso dan PMII Rayon Averrous IAI At-Taqwa Bondowoso, didukung oleh Ashoka dan Kedutaan Besar Belanda di Indonesia yang menyediakan akses film Ainbo: Spirit of The Amazon.