BEKASI – Komunitas GUSDURian Bekasi bersama GUSDURian Jakarta menggelar program GUSDURian Goes to School di SMAN 1 Sukatani, Kabupaten Bekasi, pada Jumat (15/11/2024) siang.
Program yang mengusung tema Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal ini bertujuan menanamkan karakter kebangsaan dan mendorong semangat inovasi berbasis budaya lokal kepada para siswa.
Dalam sesi diskusi, para siswa dikenalkan pemahaman tentang nilai-nilai yang digaungkan Gus Dur mengenai pentingnya keberagaman, toleransi, dan pelestarian budaya lokal.
Dalam sesi ini, Faisal Bahri, Penggerak GUSDURian Bekasi mengajak para siswa menggali potensi lokal daerah masing-masing untuk menciptakan inovasi ekonomi kreatif.
“Kearifan lokal bukan sekadar warisan, tetapi modal untuk menciptakan solusi ekonomi yang relevan dengan kebutuhan masa kini. Dengan inovasi, budaya kita bisa tetap hidup dan berkembang,” tutur Faisal.
Diskusi interaktif menjadi salah satu bagian paling menarik dalam kegiatan ini. Para siswa berbagi ide tentang penerapan kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa siswa bahkan mengungkapkan minat mereka untuk mengembangkan usaha berbasis potensi daerah, seperti makanan khas Bekasi.
Koordinator GUSDURian Bekasi, M Shofiyulloh mengatakan pentingnya menjaga kearifan lokal sebagai identitas bangsa. Kearifan lokal adalah bentuk rasa syukur atas anugerah budaya yang ada di Indonesia.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan di lebih banyak sekolah ke depannya agar nilai-nilai kebangsaan dan pelestarian budaya dapat menjangkau generasi muda,” ujar Kang Opi, sapaan akrabnya.
Kegiatan ini, lanjut Opi, sejalan dengan nilai-nilai Gus Dur terutama keberagaman, toleransi, dan pelestarian budaya.
Kepala SMAN 1 Sukatani, Munah Widiawati mengatakan program ini selaras dengan pelaksanaan Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang diadakan pihak sekolah. Tahun ini sekolah mengangkat tema Start-up Lokal Bekasi: Inovasi untuk Budaya sebagai Wadah Pelestarian dan Pewarisan Budaya yang Kekinian.
Ia mengatakan program ini tidak hanya memperluas wawasan siswa tentang budaya lokal, tetapi juga memberikan bekal untuk memanfaatkan kearifan lokal sebagai peluang ekonomi.
“Hal ini sangat relevan dengan tema P5 yang sedang kami jalankan,” jelas Munah.
Dengan adanya kolaborasi antara program GUSDURian Goes to School dan P5, kegiatan ini diharapkan menjadi sarana untuk menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal sekaligus memberdayakannya secara kreatif. Semangat keberagaman dan inovasi yang ditanamkan pada siswa menjadi bekal penting bagi masa depan bangsa.