Refleksikan Kesadaran Ekologis, GUSDURian Palopo Gelar Bioskop Warga

PALOPO – Komunitas GUSDURian Palopo menggelar Bioskop Warga di Suladwipa Coffee Jalan Bakau, Balandai, Kota Palopo, Sulawesi Selatan pada Kamis malam (28/11/2024).

Bioskop Warga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan awal sebelum dimulainya Haul ke-15 Gus Dur yang akan dilaksanakan pada pertengahan Desember tahun ini. Pemilihan film dokumenter dari Ekspedisi Indonesia Baru yang ditayangkan pada Bioskop Warga ini bertujuan untuk menyentil rasa kepedulian terhadap lingkungan yang sejalan dengan tema Haul Gus Dur tahun ini, yaitu “Agama untuk Kemanusiaan dan Krisis Iklim”.

Kegiatan ini dinamai Bioskop Warga yang artinya siapa pun boleh bergabung untuk menonton bersama tanpa memandang usia, gender, dan latar belakang lainnya secara gratis. Film yang ditayangkan berjudul 17 Surat Cinta. Kegiatan ini diawali dengan tahlilan, yasinan, serta melantunkan sholawat, lalu sambutan oleh Koordinator GUSDURian Palopo Effendi Abdurrahman.

Dalam sambutannya, Effendi memaparkan tentang pentingnya kesadaran ekologi saat ini, mengingat lingkungan kita yang sangat mengkhawatirkan. Ia juga mengingatkan bahwa dulu Gus Dur membentuk Partai Hijau sebagai wadah untuk tetap mempertimbangkan dan memperhatikan kelestarian lingkungan dalam setiap pengambilan keputusan atau kebijakan serta tindakan kita dalam keseharian.

“Gus Dur tidak hanya memperjuangkan kemanusiaan tetapi juga memperjuangkan kelestarian lingkungan,” paparnya.

Effendi Abdurrahman saat memberi sambutan.

Selain para penggerak GUSDURian Palopo, Bioskop Warga ini juga dihadiri oleh beberapa mahasiswa yang sebagian besar tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) serta beberapa mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Palopo.

Film dokumenter 17 Surat Cinta dari Ekspedisi Indonesia Baru sangat direkomendasikan untuk ditonton karena memaparkan fakta-fakta di lapangan terkait kondisi lingkungan beberapa daerah di Indonesia saat ini, khususnya hutan-hutan yang dibabat habis untuk ditanami pohon sawit. Dari Aceh, Kalimantan, hingga Boven Digoel Papua. Akibatnya, selain banjir di mana-mana, tidak ada lagi daerah resapan dan habitat hewan endemik seperti monyet kedih (Presbytis Thomasi) yang semakin terancam walaupun hidup di kawasan suaka margasatwa rawa Singkil Aceh.

Harapannya setelah nonton bareng, diseminasi isu ekologi lewat Bioskop Warga ini bisa memantik rasa kepedulian terhadap lingkungan saat ini yang sudah pada taraf sangat mengkhawatirkan: suhu udara dari hari ke hari yang semakin panas, cuaca yang tidak menentu hingga sampah yang berserakan di mana-mana. Selain itu, acara ini juga diharapkan bisa menjadi aksi nyata untuk terus menjaga lingkungan kita dan dapat menghadirkan diskusi-diskusi lanjutan di warung kopi-warung kopi atas keresahan kita bersama tentang kelestarian lingkungan.

Penggerak Komunitas GUSDURian Palopo, Sulawesi Selatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *