MAKASSAR – Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar seminar nasional dalam rangka Bali Interfaith Movement (BIM) 2024, yang berlangsung di Ruang Rapat Senat Rektorat Lt.4, Selasa, 10 Desember 2024.
Seminar nasional ini bertajuk “Semangat Deklarasi Istiqlal untuk Resolusi Konflik: Perspektif Agama-Agama”. Kegiatan ini di moderatori oleh Suaib Prawono yang juga merupakan Koordinator GUSDURian Sulampapua.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Prof. Muhaimin yang merupakan dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) UIN Alauddin Makassar, yang dalam sambutannya mengungkapkan bahwa acara ini merupakan bagian dari rangkaian BIM 2024.
“Kegiatan ini merupakan sebuah gerakan lintas agama dan merupakan tindak lanjut dari Deklarasi Istiqlal yang nantinya akan dilaksanakan dalam bentuk forum internasional di Bali, pada 14-15 Desember 2024,” ujarnya.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Dr. Nurman Said yang merupakan akademisi UIN Alauddin Makassar, Dr. Ir. Yongris yang merupakan Ketua Yayasan Permabudhi Sulsel, Prof. Dr. Lidya K. Tandirerung selaku Ketua Sekolah STFT INTIM Makassar.
Nurman Said dalam materinya menjelaskan, bahwa dalam memahami agama perlu menggunakan dua pendekatan umum studi agama.
“Yakni pendekatan normatif-teologis dan pendekatan deskriptif-historis, dalam pendekatan sains manusia adalah homo religiosus (hewan yang beragama), yang dalam penciptaannya sejak awal memiliki kecenderungan beragama,” ungkapnya.
Sementara itu Hamdan Juhannis, dalam sambutan menjelaskan terkait bagaimana dalam belajar beragama memahami yang namanya co-eksistensi dan ecostropektif.
“Mari kita belajar dengan orang tua kita di kampung, di mana orang tua yang sudah tua renta masih menanam pohon kelapa, pisang, dengan tujuan agar anak cucunya dapat menikmati buahnya di masa mendatang,” tutupnya.