SERANG – Perayaan Natal Naposo HKBP Serang 2025 berlangsung meriah pada Jumat, 12 Desember 2025, di Gereja HKBP Serang, Kota Serang. Tahun ini, panitia mengusung tema “Allah Hadir Menyelamatkan Keluarga”, sebuah pesan yang menegaskan makna kehadiran Kristus bagi kehidupan umat. Ratusan hingga ribuan jemaat hadir dan memenuhi seluruh ruang gereja, dari lantai satu hingga lantai tiga.
Ketua Naposobulung HKBP Serang, Salomo Simanungkalit, menjelaskan bahwa perayaan Natal pemuda berjalan sesuai tradisi gereja. Rangkaian kegiatan dimulai dari ibadah khusus remaja, disusul prosesi penyalaan lilin, nyanyian pujian, dan khotbah. Setelah ibadah inti, jemaat melanjutkan sesi perayaan yang diisi sukacita dan kebersamaan.
“Agenda Natal remaja tetap seperti biasa. Kami mulai dalam suasana khusyuk, lalu dilanjutkan dengan perayaan. Nanti ada juga Natal utama pada 24 dan 25 Desember,” ungkap Salomo.
Ia menyebutkan bahwa penyalaan lilin dilakukan oleh perwakilan orang tua, namun perayaan kali ini memang lebih berfokus pada kaum muda. Selain itu, banyak tamu dari gereja lain yang turut hadir.
Salomo menyebut jemaat dari GBI Serang, GKI Serang, Gereja Kristus Raja Serang, komunitas GUSDURian Serang Raya, hingga para perantau muda yang pulang khusus untuk mengikuti perayaan.
“Puji Tuhan, banyak yang hadir. Tamu-tamu juga ramai datang. Ada dari Gereja Kristus Raja, ada GUSDURian, ada juga jemaat muda yang merantau tapi tetap menyempatkan diri,” katanya.
Perayaan tahun ini mencatat sekitar 700 jemaat pemuda hadir di HKBP Serang. Angka ini menjadi bagian dari rangkaian menuju puncak perayaan Natal pada 24 dan 25 Desember yang diperkirakan dihadiri ribuan umat.
Kendati demikian, Wakil Pendeta dan Pelayan Gereja HKBP Serang, Yanti Sihombing, menilai kreativitas pemuda yang terlibat dalam perayaan sangat luar biasa.
Ia menilai antusiasme jemaat menjadi bukti kuat bahwa naposo-gabungan memiliki peran penting dalam kehidupan gereja.
“Keren sekali, ya. Kreativitas mereka luar biasa. Tadi saya melihat jemaat sampai 500 orang di satu sesi. Itu menunjukkan semangat yang tinggi,” ucapnya.
Ia juga menyoroti besarnya keterlibatan perempuan dalam pelayanan gereja.
Menurutnya, perempuan selalu mengambil peran penting dalam kegiatan gerejawi.
“Di gereja itu memang perempuan cenderung lebih dominan dalam pelayanan. Itu membantu banyak hal,” ujarnya.
Yanti mengingatkan pentingnya memperkuat iman pemuda di tengah tantangan zaman yang semakin berat. Ia menegaskan bahwa penguatan iman menjadi fondasi utama agar generasi muda mampu menjaga dirinya dari pengaruh negatif.
“Kita hanya mengimbau agar pemuda gereja tidak terseret hal-hal yang tidak baik. Perkuat persekutuan, fokus menyelesaikan kuliah, bekerja dengan benar. Kami tidak punya target lain selain membina mereka tetap di jalan Tuhan,” katanya.

Jelang puncak Natal pada 24–25 Desember, persiapan dinilai hampir rampung. Ibadah puncak akan dibagi ke dalam dua sesi, yakni pukul 16.00 dan pukul 19.00. Gereja juga menyiapkan tenda tambahan di area luar untuk menampung jemaat.
“Persiapannya sudah sekitar 95 persen. Gedungnya insya Allah cukup. Kita bagi dua sesi. Lantai satu, dua, tiga digunakan penuh. Di luar pun akan dipasang tenda,” jelas Yanti.
Jika dihitung dari kapasitas tiap lantai serta area luar, gereja diperkirakan dapat menampung hingga 5.000 hingga 6.000 jemaat dalam dua sesi. Jumlah ini mencakup jemaat lokal, perantau, hingga tamu dari luar kota.
Sementara itu, Koordinator GUSDURian Serang Raya, Silfiana, menyampaikan bahwa kehadiran komunitasnya dalam perayaan tersebut merupakan wujud nyata solidaritas kemanusiaan dan toleransi antarumat beragama.
“Ini soal kemanusiaan. Kita semua warga Indonesia. Teman-teman yang merayakan Natal berhak mendapatkan rasa aman dan nyaman saat beribadah,” ujarnya.
Silfiana menegaskan bahwa dukungan kehadiran lintas agama sangat penting untuk menjaga ruang-ruang ibadah tetap kondusif.
“Perayaan Natal bukan hanya momen keagamaan, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap keberagaman bangsa,” pungkas Silfiana.









