Author: Abdullah Faiz

HomeAbdullah Faiz
Abdullah Faiz

Abdullah Faiz

Penggerak GUSDURian Semarang. Alumnus Ponpes Apik Kaliwungu dan Ponpes MUS Sarang.

Sejumlah ulama perempuan Indonesia yang tergabung dalam gerakan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) menggelar acara konferensi internasional di Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang pada Rabu (23/11/22). Pada konferensi internasional kali ini, KUPI menyediakan kajian-kajian kekinian yang dikelompokkan menjadi enam diskusi paralel, salah satunya adalah Greening of Muslims: Climate Justice and Sustainable Development atau Keadilan Iklim …

by

Judul Buku: Sikap Organisasi Keagamaan terhadap Perkawinan Anak pada Masa Pandemi Penulis: Dr. Moh Fauzi, M.Ag; Siti Rofi’ah M.H; Faqih Muqoddam Penerbit: Lawwana Tebal Buku: 107 halaman Cetakan Pertama: September 2021 Perkawinan anak akhir-akhir ini masih menjadi tema bahasan yang menarik dan krusial. Di beberapa daerah khususnya di Jawa Tengah kasus perkawinan anak dari tahun …

by

Judul Buku: Memoar COVID-19 Catatan Autoetnografi Lintas Benua. Penulis: Izak.Y.M. Lattu Penerbit: Lawwana Tebal: 244 hlm Cetakan Pertama: Februari 2022 Virus Covid-19 sampai sekarang masih terus menyelimuti bumi dan dipastikan masuk ke Indonesia pada awal Maret 2020. Banyak sekali masyarakat yang terinfeksi virus mematikan ini, sebagian besar mereka meninggal dunia dan juga tidak sedikit yang …

by

Kemoderatan Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) tercermin pada wacana berpikir yang selalu menjembatani antara wahyu dengan rasio. Metode (manhaj) seperti inilah yang diimplementasikan oleh imam empat madzhab serta generasi lapis berikutnya dalam menelurkan hukum-hukum pranata sosial. Pertama sifat tengah-tengah (tawassuth), yaitu sikap tengah-tengah (mediasi) yang tidak mengandung keberpihakan terhadap ekstremisme kanan (radikalisme) atau ekstremisme kiri (liberalisme). …

by

Setengah abad yang lalu Nabi Muhammad SAW telah menyampaikan bahwa akan terjadi perpecahan umat Islam menjadi 73 golongan dan hanya satu yang akan selamat. Apa yang tidak lebih mengerikan dari perpecahan pada sebuah kaum? Kalau hanya sekedar terpecah dalam segi pemahaman menjadi tujuh puluh tanpa adanya permusuhan itu mungkin akan menjadi hal biasa, karena itu …

by

GUSDURian Semarang menggelar diskusi publik dan bedah film yang bertempat di Universitas Wahid Hasyim pada malam Minggu (27/11). Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Toleransi Internasional. Diskusi dan bedah film berlangsung dari pukul 18:00 WIB sampai selesai. Acara ini menghadirkan dua pemantik untuk membedah film KTP dan Selaras. Pertama adalah aktivis keberagaman Setiawan Budi, …

by

Alkisah, setelah bepergian berziarah ke beberapa maqbarah para wali sambil berselancar di dunia maya, terbersit dalam pikiran saya mengenai dakwah para ulama terdahulu yang dapat diterima oleh masyarakat umum dan sampai sekarang manfaatnya masih dirasakan oleh kita semua. Di antaranya hidup dengan damai dan beribadah dengan tenang. Nikmat ini perlu kita syukuri dibandingkan hidup di negeri konflik. Kita …

by

Amerika Serikat akhir-akhir ini diselimuti dengan para demonstran yang menuntut keadilan atas kematian George Floyd, seorang pria berkulit hitam yang kehilangan nyawa setelah mendapatkan kekerasan oleh petugas kepolisian Minneapolis.Tragedi kematian Floyd telah mengubah Amerika menjadi lautan pendemo di tiap sudut kota dengan kata-kata terakhirnya “I can’t breathe! I can’t breathe!” seakan telah menggugah hati publik …

by

Panggung sejarah membuktikan bahwa perempuan selalu berada dalam posisi yang tidak menguntungkan dalam interaksi sosialnya. Mereka hanya menjadi pelengkap atau bahkan sering menjadi korban, selain itu mereka selalu menjadi makhluk tuhan yang di nomor dua-kan, bahkan dianggap sebuah barang kepemilikan.Dalam tradisi Yunani, laki laki boleh mengawini perempuan dengan jumlah tidak terbatas. Bila sudah dikawini maka …

by