Author: Agung Hidayat Aziz

HomeAgung Hidayat Aziz
Agung Hidayat Aziz

Agung Hidayat Aziz

GUSDURian Jakarta. Mantan wartawan media nasional di ibu kota. Saat ini bekerja untuk pemerintah di ibu kota pula.

Sebagai non-santri, saya melihat pesantren bisa jadi salah satu alternatif model pendidikan yang menjadi jawaban bagi ketahanan pendidikan kita di masa depan. Ya, saya menyebutnya dengan frasa ‘ketahanan’. Sebab di masa depan, bukan cuma soal pangan saja yang mungkin akan langka. Gejala komersialisasi pendidikan di tanah air sudah terlihat dalam beberapa tahun belakangan. Dari mulai …

Dalam film waralaba The Matrix, karakter bernama Neo dikisahkan memimpin perlawanan kepada entitas akal imitasi (AI) yang ingin mengeksploitasi manusia. Sementara itu film blockbuster lain, Terminator, AI bernama Skynet lepas kendali dan berkeinginan memusnahkan manusia. Fiksi-ilmiah seperti itu, jalinan narasi: manusia vs mesin, cukup banyak ragamnya. Berkaca pada kondisi sekarang, di mana pemakaian AI semakin …

Kini, digitalisasi tak hanya jadi tren, tapi menjelma menjadi fundamental banyak sendi kehidupan. Mulai dari layanan publik sampai kebutuhan sehari-hari. Di tempat kerja saya saja, cukup banyak inovasi yang getol merambah bentuk digital mulai dari tanda tangan elektronik, aplikasi pembuatan surat, peminjaman alat secara digital hingga layanan kesehatan bagi karyawan yang pendaftarannya serba elektronik. Selain …

Teleskrin mengeluarkan suara mencicit, "Winston Smith, 6079 Smith W! Lebih tegak saat duduk! Kamu tidak duduk dengan postur yang baik." Dalam potongan fiksi dari novel 1984 karangan George Orwell itu, masa depan dibayangkan tempat berwujudnya negara hiper-totalitarian yang senang mengawasi warganya secara ketat. Setiap gerak-gerik masyarakat dimonitor dengan berbagai cara, salah satunya melalui alat bernama …

Tahun ini genap sembilan tahun saya merantau di Jakarta. Meski belum terlalu lama, saya cukup menyaksikan perubahan signifikan di ibu kota tercinta ini, terutama dalam hal transportasi publik. Ketika pertama kali tiba pada 2016, pilihan transportasi umum masih sebatas: angkot, bus Transjakarta, dan KRL. Kini, deretannya bertambah—MRT, LRT, hingga mikrotrans turut hadir. Penambahan ini demi …

“Cita-citaku jadi orang kaya,” ucap kolega kerja saya ketika menirukan perkataan anaknya ketika ditanya perihal cita-cita. Lalu saya menimpali, menjadi kaya yang seperti apa? “Pokoknya banyak uang, kalau banyak uang tentu hidup semakin mudah,” jawabnya. Obrolan itu diamini kolega lainnya yang mendengar sambil mengangguk-angguk. Para pendengar yang semuanya masyarakat kelas menengah ibu kota itu punya …

"Ngapain ambil kuliah tentang perubahan iklim? Toh masih banyak orang yang bakar-bakar sampah juga." *** Perkataan itu muncul dari salah seorang teman kepada istri saya ketika mengetahui bahwa ia mengambil pendidikan master di bidang kebijakan perubahan iklim. Bagi kami, perkataan tersebut mencerminkan karakter sebagian masyarakat kelas menengah di ibu kota saat ini. Cenderung apatis dan …

Adalah pemandangan yang lazim di jalanan ibu kota pada sore hari, jam pulang kantor, jalan raya dipenuhi tidak hanya oleh kendaraan pribadi dan umum, tetapi juga sepeda motor kurir jasa antarbarang belanja daring (online). Atas nama convenience, model berbelanja seperti itu sudah jadi kebiasaan banyak orang. Barang-barang yang dipesan bermacam-macam—mulai dari sembako seperti gula, beras, …

Berita-berita menyiarkan ancaman turunnya kasta warga kelas menengah. Tak main-main, ancamannya jatuh miskin. *** Pemberitaan yang marak itu membuat saya harus mengecek lagi pengertian kelas menengah. Sebab kalau teori soal kelas di ilmu sosial, bayangan saya merujuk pada teori kelas dari Karl Marx. Yang secara garis besar membagi masyarakat di Eropa saat revolusi industri atas …

Magang semakin diminati banyak mahasiswa. Namun, pertanyaan muncul, apakah intensitas magang yang tinggi sudah selaras dengan pendidikan kesarjanaannya? Lalu seberapa besar pengaruh magang terhadap serapan lapangan kerja? “Ini magang saya yang kedua kalinya mas,” ucap salah seorang pemagang di kantor saya. Selain berjibaku dengan kelas di perkuliahan, anak muda yang energik ini mengakui bahwa teman-temannya …

  • 1
  • 2