Dalam realita sosiologis, penceramah yang lucu dan penuh humor sering kali lebih disukai oleh masyarakat kebanyakan dibandingkan penceramah yang tegang, kaku, dan tegas. Humor adalah media rekreatif, ekspresi diri, kritik sosial, motivasi, dan alat penalaran. Tetapi, humor atau guyonan tentu memiliki batas. Sayangnya masyarakat malah menganggap ceramah terasa garing jika tak ada humor. Selain berupaya …