Sebagai akademisi UGM, Sri Wiyanti Eddyono, sehari-harinya membersamai kelas mahasiswa. Bisa satu hingga tiga kelas dalam sehari. Saat mengajar ia mengalami kegelisahan. Galau. Sebab apa yang diajarkannya tentang konsepsi hukum sangat berbeda dengan realitas. Bahwa hukum semestinya menjamin keadilan dan untuk melindungi yang lemah, justru berbalik 180 derajat. Hukum itu menjadi alat untuk kepentingan penguasa. …