GUSDURian Cirebon Peringati Hari Toleransi Internasional dengan Diskusi dan Nonton Film

Dalam rangka memperingati Hari Toleransi Internasional Tahun 2021, Komunitas GUSDURian Cirebon mengadakan diskusi dan bedah film dengan tema #BedaSetara. Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu (27/11) dari pukul 16.00 sampai 21.00 WIB di Rumah Cirebon No. 27, Jl. Setiabudi, Kesambi, Kota Cirebon.

Kegiatan diawali dengan diskusi tentang sejarah toleransi di Cirebon. Diskusi ini menghadirkan sejarawan Cirebon Dr. Eva Nur Arovah.

Dr. Eva dalam presentasinya mengkaji naskah “Carita Purwaka Caruban Nagari”. Naskah yang terdiri dari 39 bagian yang diawali ucapan syukur kepada Sang Maha Pencipta ini, merupakan karya tulis yang disusun oleh tim Pangeran Wangsakerta. “Naskah ini ditulis oleh tim Pangeran Wangsakerta,” kata Dr. Eva yang juga penulis buku Budaya Bahari: Sebuah Apresiasi di Cirebon.

Menurut lulusan doktoral Ilmu Sejarah Unpad ini, toleransi di Cirebon dibangun dari kearifan lokal atau local wisdom yang mengajarkan kenyataan multikulturalisme dan toleransi. “Masyarakat Cirebon itu beragam dan menyadari akan keberagaman, sehingga timbul rasa saling menghargai satu sama lain,” terang Dr. Eva.

“Toleransi di Cirebon bukan sesuatu yang diciptakan oleh pihak-pihak tertentu, melainkan tercipta dengan sendirinya dan lahir bersama dengan sejarah Cirebon yang panjang,” kata Dr. Eva menutup presentasinya.

Malamnya, kegiatan dilanjut dengan nonton bareng dan bedah film pendek berjudul KTP. Bedah film ini dipandu langsung oleh Presidium GUSDURian Jawa Barat, Marleni Adhya.

Peserta yang hadir pada kegiatan ini di antaranya adalah utusan dari pemuda Buddha, Perpusjal Koci, IPPNU Kab. Cirebon, IPNU Kab. Cirebon, Cinema Cirebon, GKI Rahmani, LTN NU Kab. Cirebon, Jingga Media, santri Pesantren al-Fatih, KKMK, dan Kohati.

Dalam proses bedah film, masing-masing peserta yang hadir memberikan perspektif yang beragam mengenai apa yang mereka tonton. Diskusi menjadi sangat menarik dan peserta terlihat begitu antusias kala mengaitkan dan memaknainya dengan pengalaman-pengalaman toleransi yang terjadi di dalam kehidupan mereka.

Penggerak Komunitas GUSDURian Cirebon, Jawa Barat.