Sekretariat Nasional (Seknas) GUSDURian, selama tiga hari (17-19/6), menyelenggarakan Workshop Penguatan Kapasitas Komunitas GUSDURian Jawa Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) Semarang 2 Provinsi Jawa tengah dan diikuti olebh sekitar 36 orang perwakilan Komunitas GUSDURian se-Jawa Tengah.
Workshop ini menghadirkan sejumlah fasilitator dan narasumber, di antaranya adalah Jay Akhmad (Koordinator Seknas GUSDURian), Yunantyo Adi. S (Koordinator wilayah Jateng-DIY), Akhmad Marzuki (Koordinator wilayah Jawa Tengah), Nur Sholikhin, Aulia Abdurrahman, Laila Fajrin Rauf, dan Wahyuni Della Sari (Koordinator Pengembangan Kader Seknas GUSDURian).
Tim Divisi Pengembangan Kader dan Komunitas Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian, Aulia Abdurrahman Soleh sekaligus salah satu fasilitator, menuturkan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi ajang pertemuan GUSDURian se-Jawa Tengah pasca aktivitas Pandemi Covid-19 menurun. Menurutnya, para peserta yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah ini diharapkan dapat merumuskan arah gerak Komunitas GUSDURian di wilayahnya masing-masing.
Mas Leak, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa pasca kegiatan workshop ini para peserta disiapkan untuk menghidupkan Komunitas GUSDURian di daerah masing-masing. “Para peserta kami berikan skenario penguatan kapasitas, baik untuk komunitas ataupun penggerak GUSDURian itu sendiri.”
“Kita mengundang seluruh Komunitas GUSDURian Jawa Tengah yang ada di wilayah Pantura, tetapi karena beberapa halangan dan waktu yang mendadak maka banyak komunitas yang tidak bisa mengikuti workshop ini. Tercatat ada 36 peserta yang berasal dari GUSDURian Semarang, Demak, Grobogan, Pemalang, dan GUSDURian Kampus di Semarang, yaitu Undip, Unnes, Unwahas, dan UIN Walisongo,” ungkap Leak.
Selama tiga hari acara berlangsung, para peserta yang terdiri dari berbagai latar belakang dan perwakilan komunitas tersebut menjalani beberapa sesi. Di antaranya adalah sesi potensi dan masaah yang ada di tiap daerah dan menganalisis potensi tersebut masalah tersebut dengan menggunakan Kanvas Model, Iceberg Analysis, dan U-Process.
Dzul Fakhor, salah satu peserta yang menjabat koordinator GUSDURian Kampus UIN Walisongo menuturkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat terhadap tumbuh kembangnya GUSDURian, terutama sejak pandemi berlangsung. Maka dinamika komunitas benar-benar memerlukan ruang sharing bersama dengan komunitas GUSDURian lainnya.
“Dengan adanya acara workshop ini, diharapkan dengan output pembahasan yang nantinya kita sepakati, akan mempermudah masing-masing komunitas dalam melaksanakan kegiatan terutama arah gerak dalam berkomunitas GUSDURian di masing-masing wilayah,” pungkas Dzul.
Peserta lainnya, Addien yang berasal dari Grobogan secara antusias mengatakan bahwa ini merupakan kali pertama ia mengikuti acara seknas.
“Ini merupakan first time saya mengikuti acara GUSDURian sejak bergabung menjadi GUSDURian Grobogan tahun 2020. Acara ini akan sangat berpengaruh dalam pengembangan komunitas GUSDURian Grobogan dan ajang berjejaring dengan Komunitas GUSDURian lainnya,” ungkap Addien.
Alasan acara ini diadakan adalah sebagai interaksi yang terjalin antara seknas dengan Komunitas GUSDURian di Jawa Tengah pasca menurunnya pandemi, dan ke depannya akan terus di-follow up untuk membangun semangat berkomunitas, sekaligus untuk menguatkan kapasitas para penggerak di komunitas.
“Paradigma Jaringan GUSDURian memang memprioritaskan kualitas komunitas dari segi penggeraknya. Artinya fokus kita adalah pengembangan kapasitas pribadi di tiap-tiap komunitas. Output-nya akan tercipta komunitas yang dapat menciptakan inisiatif yang luar biasa. Kita akan terus menjaga dan memperkuat hal itu,” pesan Leak mengakhiri sesi terakhir yaitu refleksi seluruh peserta dan fasilitator.