Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan GUSDURian melaksanakan Workshop Inisiasi Komunitas yang digelar di Villa KH. Hasan Kadir Bone Bolango, Gorontalo, pada 3 Juni 2022 lalu.
Pada workshop tersebut, sejumlah pemateri dari Seknas GUSDURian berperan aktif. Di antaranya adalah Koordinator Seknas Jaringan GUSDURian. Jay Akhmad; Koordinator Pengembangan Kader dan Komunitas Seknas Jaringan GUSDURian Nur Solikhin; Tim Divisi Pengembangan Kader dan Komunitas Seknas Jaringan GUSDURian, Wahyuni Dela Sari; dan Koordinator GUSDURian Wilayah Sulawesi, Suaib Prawono. Para peserta juga terlibat aktif dalam workshop ini. Mereka di antaranya berasal dari Komunitas GUSDURian Gorontalo, Pohuwato, Bone Bolango, Boalemo, dan Kabupaten Gorontalo.
Salah satu peserta dari Boalemo, Rodney Neu mengatakan bahwa kegiatan yang diikutinya sangat menarik terutama bagi para GUSDURian. Menurutnya, terdapat spirit dan mindset baru yang berkembang melalui kegiatan tersebut.
“Banyak hal yang saya terima, terutama soal pemetaan persoalan atau permasalahan komunitas, juga fungsi GUSDURian. Selain itu kita juga dapat permainan-permainan yang tentunya tidak membuat jenuh,” ucapnya.
Rodney mengatakan, para pemateri memberikan tugas pada para peserta untuk menginisasi komunitas GUSDURian di daerah masing-masing. Para peserta diberi penguatan dan tips untuk menginisiasi komunitas.
“Saya sangat berharap akan ada kegiatan dari GUSDURian yang lebih banyak lagi ke depan,” lanjut Rodney.
Sementara itu, Koordinator GUSDURian Gorontalo, Nur Hikmah Biga mengatakan, workshop peningkatan kapasitas komunitas GUSDURian ini terdiri dari dua agenda sekaligus: workshop inisiasi komunitas dan temu penggerak komunitas.
“Dua agenda ini merupakan agenda peningkatan kapasitas oleh tim Seknas Jaringan GUSDURian untuk komunitas GUSDURian Gorontalo dan Koordinator Wilayah Sulawesi,” ucapnya.
Sambung Hikmah, pihaknya banyak mendapatkan tools pengembangan komunitas dan leadership yang sangat bermanfaat bagi pihaknya untuk menjalankan komunitas.
Koordinator GUSDURian Gorontalo itu juga menambahkan, untuk Komunitas GUSDURian di Gorontalo menggunakan tools Iceberg untuk menganalisis ketika menjalankan komunitas. Pihaknya memiliki tujuan untuk mewujudkan daerah Gorontalo menjadi lebih inklusif, masyarakatnya memiliki hak dan peran yang setara, serta kebijakan pemerintah yang adil melalui kerja-kerja penggerak GUSDURian berbasis 9 nilai utama Gus Dur.
“Kami mengagendakan kegiatan seperti kajian utama pemikiran Gus Dur, Bandayo Gus Dur, kampanye-kampanye isu keberagaman, dan juga kami terbuka dengan kerja kolaborasi dengan organisasi maupun komunitas lain untuk mendorong terwujudnya tujuan yang dicita-citakan,” jelas Hikmah.
Hikmah berharap untuk GUSDURian Gorontalo bisa memulai inisiasi kegiatan dari penggerak dan skala komunitas sehingga pemikiran dan kerja-kerja bisa terwujud nyata di Gorontalo. Selain itu, ia ingin mewujudkan Komunitas GUSDURian sebagai ruang belajar dan tumbuh bersama.
“Kami juga berusaha untuk menjadikan komunitas GUSDURian sebagai ruang aman untuk berbagai kelompok, menginternalisasi nilai-nilai Gus Dur, dan berpegang pada nilai-nilai itu. Gus Dur telah meneladankan, saatnya kita melanjutkan,” tutupnya.