Komunitas GUSDURian Serang menyelenggarakan Haul KH. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur. Acara Haul ke-13 ini bertempat di Aula Pondok Pesantren Al-Fathaniyah Tengkele Kota Serang Banten, pada Minggu (14/1/23).
Acara Haul Gus Dur kali ini sangat spesial karena dihadiri langsung oleh Duta Besar Palestina yakni Dr. Zuhair Al Shun, para tokoh agama Banten, akademisi dari Kampus Untirta, dan PJ Gubernur yang diwakili oleh Agus. Peringatan wafatnya Gus Dur ini juga diramaikan oleh para anak muda dari berbagai organisasi dan komunitas, seperti PMII, GAMKI, GMKI, Pemuda Hindu dan Buddha. Haul Gus Dur ke-13 GUSDURian Serang mengusung tema “Membumikan Nilai-nilai Keberagaman di Banten”.
KH. Matin Syarkowi selaku Pimpinan Pondok Pesantren Al-Fathaniyah sekaligus A’wan PBNU mengucapkan selamat datang kepada yang mulia Duta Besar Palestina yakni Dr. Zuhar Al Shun dan mengucapkan banyak terima kasih karena telah berkenan hadir memenuhi undangan.
Dalam sambutannya, KH. Matin Syarqowi juga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara multikultural dengan berbagai keragaman suku, budaya, ras, bahasa, etnis, dan agama. Keberagaman ini merupakan aset bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dirawat bersama. Sehingga negara Indonesia ini bisa menjadi tauladan bagi negara-negara lain.
Dr. Zuhair Al Shun selaku Duta Besar Palestina mengatakan, “Saya sangat senang bisa bertemu dengan para tokoh lintas agama Banten, akademisi, serta para pemuda-pemudi Banten”.
“Pada dasarnya umat beragama Islam, Nasrani, dan Yahudi, kita semua merupakan satu kesatuan. We are the united. Kita bersatu padu saling menjaga satu sama lain. Adapun peperangan yang terjadi di Palestina itu bukan persoalan agama, melainkan perebutan wilayah yang ada di Palestina,” tambah Dr. Zuhair Al Shun.
Kegiatan Haul pun diakhiri dengan foto bersama dengan seluruh peserta yang hadir. Setelah itu para tokoh agama bersama-sama menghantarkan Dr. Zuhair Al Shun menuju mobil.
