Komunitas GUSDURian Banjarmasin melakukan pertemuan komunitas (community meeting) bersama Seknas Jaringan GUSDURian selama dua hari, yaitu pada Kamis (26/1/2023) dan Jumat (27/1/2023) di Sekretariat GUSDURian Banjarmasin.
Kegiatan ini dihadiri oleh 11 orang, termasuk koordinator, fasilitator, anggota penggerak inti, penggerak muda, dan penggerak senior. Sedangkan dari Seknas Jaringan GUSDURian sendiri diwakili oleh Nur Solikhin (Kepala Divisi Pengembangan Penggerak dan Komunitas) dan Siti Munawaroh (Bidang Aliansi dan Advokasi) yang sekaligus menjadi fasilitator pertemuan komunitas.
Pertemuan komunitas bertujuan untuk menguatkan komunitas dalam melakukan kerja-kerja gerakan Jaringan GUSDURian, mengonsolidasikan penggerak komunitas, dan merumuskan rencana aksi dan agenda komunitas GUSDURian Banjarmasin.
Agenda pertemuan komunitas yang dilakukan terdiri atas membangun visi pribadi di GUSDURian yang dapat menjadi visi bersama dalam pergerakan, pemilihan isu dan agenda yang akan difokuskan komunitas, membangun komunitas dan road map komunitas, membuat agenda komunitas dan model kanvas komunitas, rencana aksi komunitas, mengelola tim dan jejaring, serta refleksi.
Pembahasan dalam kegiatan adalah pengarahan komunitas dalam bergerak di isu prioritas Jaringan Gusdurian, dalam hal ini GUSDURian Banjarmasin ingin fokus pada isu toleransi dan perdamaian, dan isu keberlanjutan ekologis.
Supriansyah, penggerak senior GUSDURian Banjarmasin memberi masukan agar isu keberlanjutan ekologi juga menjadi perhatian Komunitas GUSDURian Banjarmasin, sebab tidak dapat dipungkiri bahwa hadirnya GUSDURian di Banjarmasin tidak terlepas dari bencana ekologis yang pernah melanda Kalimantan Selatan, seperti banjir. Sehingga selain isu toleransi dan perdamaian, isu keberlanjutan ekologi juga harus menjadi fokus penting bagi para penggerak GUSDURian Banjarmasin.
Arief Budiman, Koordinator GUSDURian Banjarmasin mengatakan bahwa pertemuan komunitas yang difasilitasi Seknas Jaringan GUSDURian merupakan agenda yang sangat penting bagi Komunitas GUSDURian Banjarmasin untuk menguatkan basis gerakan para penggerak di sini.
“Selama ini, kami yang menjadi penggerak, masih belum benar-benar tahu bagaimana seharusnya para GUSDURian melakukan agenda atau layanan di Banjarmasin. Apalagi teman-teman yang belum mendapatkan kelas-kelas yang selama ini diadakan Seknas Jaringan GUSDURian. Setelah adanya kegiatan ini, kami di sini bisa lebih kuat sebagai komunitas, dan dalam berjejaring dengan komunitas atau individu, masyarakat, serta para tokoh atau pemuka yang ada di Banjarmasin. Segala agenda kegiatan dapat dijalankan sesuai dengan NPK (Nilai, Pemikiran, dan Keteladan) Gus Dur dan menyesuaikan dengan isu-isu yang ada di sini. Harapan besarnya, menjadikan kita yang ada di Banjar ini sadar akan adanya keberagaman dari dulu, dan mau menjadi setara bersama-sama,” lanjutnya.