GUSDURian Mojokerto, satu dari sekian banyak komunitas yang ada dan eksis di Tanah Rajata (Majapahit) telah melangsungkan agenda Pertemuan Komunitas (Community Meeting) pada tanggal 21-22 Januari 2023. Agenda ini bertujuan untuk menguatkan kader atau penggerak internal komunitas.
Pertemuan komunitas bertempat di Kantor (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) PCNU Mojokerto. Kegiatan ini merupakan salah satu tindak lanjut dari Temu Nasional (TUNAS) Jaringan GUSDURian yang berlangsung di Surabaya pada 2022 lalu. TUNAS sendiri diselenggarakan tiga tahun sekali.
Dalam pertemuan Komunitas GUSDURian Mojokerto tersebut forum berlangsung relatif cair tetapi tetap serius. Para penggerak membaca ulang tentang apa dan bagaimana cara kerja komunitas GUSDURian ke depan, terlebih dalam konteks lokalitas (konteks Mojokerto) sampai taraf internasional. Pertemuan ini senada dengan apa yang ditafsirkan mayoritas orang tentang Gus Dur, yaitu perlunya menjaga intelektualitas tapi humor tetap harus ditampakkan di depan mata.
Ubay Rauf, selaku utusan Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian yang mendampingi berjalannya pertemuan, telah melakukan perannya sebagai fasilitator dengan cukup baik. Mulai dari memberikan materi, isu terkini, pemikiran Gus Dur, hingga memberikan refleksi tentang arah gerak komunitas GUSDURian Mojokerto. Ia juga memantik diskusi tentang orientasi dan isu-isu prioritas yang cocok dengan konteks Mojokerto.
Satu hal yang menjadi hasil diskusi dalam forum ini adalah bahwa akar Komunitas GUSDURian Mojokerto sudah kuat, tetapi jangan sampai buahnya jatuh tanpa memberikan manfaat pada lingkungan (masyarakat secara luas-menyeluruh).
Pertemuan komunitas GUSDURian seperti ini bisa dikatakan unik karena hanya dengan duduk bersama, semua penggerak bisa saling berbagi pengetahuan tentang keberagaman. Belajar tentang agama dan keberagamaan juga bisa didapat meski hanya duduk sembari menikmati kopi dan rokok. Suatu kemewahan di tengah surplus informasi yang tak tertahankan.