Dalam rangka menyemarakkan Forum 17-an, Komunitas GUSDURian Surabaya (Gerdu Suroboyo) menyelenggarakan Character Leader Camp di Blitar pada 17-19 Februari 2023 lalu, tepatnya di Desa Bacem, Lodoyo.
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan Sanggar Bermain Surabaya (SBS) yang memiliki visi-misi serupa untuk menghadirkan pendidikan yang membebaskan melalui nilai kearifan lokal. Di samping itu, mengenalkan dan menanamkan kecintaan pada lingkungan merupakan salah satu fokus utama dalam kegiatan tersebut.
Setiap pagi, seluruh peserta yang terdiri dari dua puluh orang anak dibagi untuk melaksanakan beberapa tugas, salah satunya membersihkan halaman. Setelah menyapu dan mencabuti rumput, para peserta diajak berdiskusi tentang lingkungan.
Sumriyah yang bertugas memimpin diskusi menjelaskan tentang bahaya sampah plastik dan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Mbak Sum, sapaan akrab Koordinator Gerdu Suroboyo itu menggali kepekaan peserta dengan bertanya, “Kenapa di desa jarang ada tempat sampah?”
“Karena di desa sampahnya organik, bukan plastik,” jawab Rinni, salah satu peserta. Selanjutnya, Mbak Sum menjelaskan dengan telaten perbedaan sampah organik dan non-organik kepada seluruh peserta yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut.
Menjelang siang, setelah membersihkan diri dan sarapan, seluruh peserta bersama fasilitator dan observer sudah bersiap untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya, yaitu mendaki Gunung Kuceng dan menanam pohon di sana.
Meskipun menempuh medan jalan yang menanjak dan sering istirahat di beberapa titik, gunung setinggi kurang lebih 1300 mdpl tersebut dapat ditaklukkan oleh seluruh peserta yang masih berumur belasan tahun. Sampai di puncak, para peserta disuguhkan oleh pemandangan hijau nan asri dari atas gunung.
Setelah puas mengabadikan momen dan mengusir rasa penat selama tiga puluh menit, para peserta akhirnya turun menuju titik kumpul menanam pohon yang berlokasi di samping dam sungai.
Dibaluti rasa gerah dan lelah setelah naik-turun gunung selama dua jam lebih, melihat air dam membuat para peserta tergiur untuk nyebur. Akhirnya, sambil menunggu makan siang disiapkan di bawah pohon yang tidak jauh dari dam sungai, sebagian peserta berenang didampingi oleh para fasilitator dan observer.
Selang beberapa saat kemudian, kegiatan nyebur tersebut semakin seru dengan permainan bola tangan. Anak-anak dibagi menjadi dua tim dengan kesepakatan tim yang kalah harus menggendong tim yang menang.
Setelah hampir satu jam bermain air di dam sungai dan makan siang sudah siap, para peserta berkumpul di bawah pohon rindang untuk makan bersama. Dikelilingi gunung dengan pepohonan yang masih hijau, sawah yang membentang dan air dam sungai yang mengalir, makan siang itu pun terasa nikmat.
Setelahnya para peserta bersama-sama menanam pohon yang sudah mereka bawa. Setelah melihat dan bermain langsung di alam, para peserta Character Leader Camp diharapkan mampu memiliki karakter yang baik, khususnya kecintaan untuk merawat dan melestarikan lingkungan.