Komnas Perempuan Ungkap Penyebab Maraknya Kasus Kekerasan Seksual

Komisioner Komnas Perempuan Prof. Alimatul Qibtiyah membeberkan mengapa kekerasan seksual masih kerap terjadi. Hal ini ia sampaikan saat mengisi kegiatan Pelatihan Penyuluh Pencegahan Kekerasan Seksual yang digelar oleh Yayasan Mulia Raya bersama Komunitas GUSDURian Ciputat sebagai media partner pada Minggu, 5 Maret 2023 di Pusdiklat Kemenag Ciputat.

Ia menuturkan bahwa kekerasan seksual bukan hanya terjadi di lembaga pendidikan, tetapi nyaris di semua lini tempat kerja. Sebagian besar kasus kekerasan seksual kerap terjadi akibat adanya relasi kuasa, seperti kekerasan seksual dosen kepada mahasiswa, guru ngaji kepada murid, atau semacamnya.

Menurutnya, korban kekerasan seksual selayaknya mengukir di atas batu sementara pelakunya ibarat mengukir di atas air. Dengan kata lain korban akan mengalami trauma yang berkepanjangan serta memberi bekas yang mendalam.

“Kekerasan seksual bagi pelaku seperti mengukir di atas air, tapi bagi korban itu seperti mengukir di atas batu. Artinya bisa jadi ada banyak pelaku yang nggak ngeh kalau dia melakukan itu. Tapi bagi korban, walaupun sepertinya berbalut agama seperti assalamualaikum cantik seperti mengukir di atas batu, membekas dalam,” ucapnya.

Kemudian, salah satu alasan mengapa kekerasan seksual kerap terjadi disebabkan karena mental model yang bersemayam di benak pikiran orang banyak. Umumnya orang menganggap perempuan adalah makhluk yang lemah, di bawah laki-laki dan menjadi sumber fitnah. Jika demikian, maka menjadi keharusan untuk mengubah mental modelnya menjadi bahwa martabat perempuan harus dihormati, makhluk mulia, dan lainnya.

Sebagai informasi, kegiatan pelatihan ini diikuti kurang lebih sebanyak 60 peserta baik dari mahasiswa, guru sekolah, aktivis perempuan, dan beberapa penggerak GUSDURian Ciputat. Di samping itu, acara ini juga diisi oleh empat narasumber yang otoritatif di bidangnya.

Penggerak Komunitas GUSDURian Ciputat, Tangerang Selatan.