Rayakan Paskah, GKI Gresik Undang Komunitas GUSDURian dan Formagam

Gereja Kristen Indonesia (GKI) Gresik melaksanakan perayaan Hari Paskah yang bertepatan tanggal 9 April 2023 di Gereja GKI Gresik. Sejumlah 350 jamaah GKI datang untuk mengikuti perayaan Paskah yang berlangsung malam hari. Hadir pula Koordinator GUSDURian Gresik, Choirul Anwar; juga ketua Forum Masyarakat Gresik Pecinta Keberagaman (Formagam), Djoko Pratomo.

Acara yang dipimpin oleh Pendeta GKI Gresik, Fo Era Era Gea tersebut berlangsung meriah. Acara diawali dengan sambutan Koordinator GUSDURian Gresik, disusul dengan penampilan tari-tarian, paduan suara, dan pementasan drama yang kemudian dijelaskan makna dari kisah drama tersebut.

Peringatan Paskah tahun ini berbarengan dengan puasa bulan suci Ramadan bagi umat muslim. Dalam ajaran Kristen sendiri ada pula ritual menjalani puasa sebelum peringatan Hari Paskah. “Baru tahun ini Hari Paskah berbarengan dengan ibadah puasa bulan Ramadan, umat Kristen juga berpuasa 40 hari sebelum peringatan Paskah,” ucap Djoko Pratomo, Ketua Formagam.

Hari Minggu pagi merupakan acara peribadatan dan malam hari adalah perayaannya. Maka GKI Gresik mengundang Formagam dan Komunitas GUSDURian Gresik untuk hadir di malam harinya. “GKI Gresik tidak mengundang Formagam dan GUSDURian Gresik saat melakukan peribadatan tapi mengundang saat perayaannya. Karena tadi pagi sudah menjalani peribadatan Kristen, malam harinya baru perayaannya yang berisi pentas seni dan makan-makan,” ungkap Djoko Pratomo.

“Kehadiran GUSDURian Gresik dan Formagam pada perayaan Paskah di GKI Gresik dalam rangka membangun nilai-nilai persatuan dalam keberagaman di tengah umat beriman dan saling menghormati,” tambahnya.

Lebih lanjut, Koordinator GUSDURian Gresik menjelaskan tujuan GUSDURian Gresik hadir merupakan agenda 17-an, bulan ini silaturahmi mengunjungi tempat-tempat ibadah. “Bertepatan di GKI Gresik ada acara Paskah, pihak GKI Gresik mempersilakan dan memberikan waktu kepada GUSDURian Gresik untuk sedikit menyampaikan sambutan dalam acara Paskah tersebut,” ujar Koordinator GUSDURian Gresik.

Sebelum berkunjung ke Gereja GKI Gresik, GUSDURian sudah berkunjung ke tempat ibadah lainnya seperti ke rumah ibadah warga penghayat kepercayaan di Kecamatan Kedamean, Gresik. “Setiap bulan agenda 17-an bisa berbeda-beda, biasanya diskusi, tapi untuk bulan ini mengunjungi tempat ibadah,” sambung pria yang biasa disapa Gus Irul tersebut.

Gerakan 17-an merupakan agenda rutin bulanan Jaringan GUSDURian. Kegiatan ini bertujuan untuk merawat gagasan-gagasan Gus Dur, yaitu merawat 9 Nilai Utama Gus Dur: ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, persaudaraan, kekesatriaan, dan kearifan tradisi.

Penggerak Komunitas GUSDURian Gresik, Jawa Timur.