Serang – Forum 17-an kembali digelar oleh Komunitas GUSDURian Serang yang berkolaborasi dengan Fokapela dan Rumah Dunia. Kali ini acara rutinan tersebut dikemas dengan wajah yang sedikit berbeda, yakni bedah buku yang berjudul Merasa Paling Hijrah dan Suka Nyebelin. Kegiatan yang juga merupakan bagian dari Gerakan 17-an Jaringan GUSDURian ini bertempat di Rendez-vous Cafe Rumah Dunia, Sabtu (10/06/23).
Ada banyak komunitas dan organisasi yang hadir pada acara kali ini. Di antaranya dari JAI (Jemaat Ahmadiyah Indonesia), GPP (Gerakan Peduli Pendidikan), PHB (Padepokan Hipnotis Banten), Rumah Dunia, Jogja Film Akademi, Forum TBM, GUSDURian Lebak, PMII, dan DEMA UIN SMH Banten.
Acara diawali dengan penampilan Sound Koustik oleh Miftah Rahmet dengan menyanyikan lagu “Merdu Suaraku Mampu Getarkan Jiwamu,” sambil menunggu peserta datang. Ada dua orang yang menjadi narasumber pada acara bedah buku ini. Pertama, Roby Martin sebagai penulis buku Merasa Paling Hijrah dan Suka Nyebelin. Kedua, Adam Dhani Fauzan (Penggerak GUSDURian Serang) sebagai pembedah. Diskusi ini dimoderatori oleh Andini.
Dalam sambutannya Abdul Salam HS (Presiden Rumah Dunia) sekaligus pemilik kafe mengatakan, “Kegiatan ini tentu sangat baik, mudah-mudahan teman-teman yang hadir bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari diskusi kita pada sore hari ini.”
Sambutan kedua disampaikan oleh Nita Andriani mewakili Koordinator GUSDURian Serang. “Sebetulnya kami sudah menyebar undangan ke 30 organisasi dan komunitas, tapi yang hadir baru sedikit, husnudzhon saja mungkin yang lain masih di jalan,” tuturnya.
Nita Andriani juga berharap GUSDURian Serang bisa terus melakukan kerja-kerja komunitas dengan terus melakukan kolaborasi dengan berbagai komunitas dan organisasi yang ada di Kota Serang, agar terselenggaranya kegiatan-kegiatan yang positif bagi para anak muda di Serang.
“Besar harapan saya agar GUSDURian ini bisa melakukan kerja-kerja komunitas yang menyelenggarakan kegiatan positif bagi anak muda. Tentu saja GUSDURian Serang tidak bisa sendirian, tapi butuh berkolaborasi dengan teman-teman komunitas dan organisasi yang ada di Kota serang,” tambahnya.
Selanjutnya Andini mempersilakan dua narasumber yakni Roby Martin dan Adam Dhani Fauzan maju ke depan untuk memulai diskusi bedah buku. Dalam pemaparannya, Roby Martin menceritakan alasan menulis buku Merasa Paling Hijrah dan Suka Nyebelin lengkap dengan gayanya yang santai dan sesekali melempar joke.
“Buku ini berangkat dari kegelisahan saya sebetulnya, dari SMP saya sudah dikader oleh Islam intoleran hingga tahun 2015. Dulu saya orang yang paling getol mengharam-haramkan soal pacaran,” ujar Roby Martin.
Roby Martin juga menjelaskan bahwa ada 105 esai yang ia tulis, di antaranya tentang musik haram, buka tutup hijab, dan masih banyak lagi.
“Jika ada orang yang berpendapat bahwa musik itu haram, ya lihat saja siapa gurunya. Saran saya sih, pilih saja guru yang sesuai dengan style dan hidup kamu. Cari guru yang bisa membuat hidupmu merasa lebih tenang dan damai,” tambahnya.
Adam Dhani Fauzan selaku penaggap, menganggap bahwa buku yang ditulis oleh kawannya ini sangat menarik untuk dibaca dan tidak membosankan karena masih sangat relevan dengan fenomena hari ini.
Sebelum ke sesi tanya jawab, acara diselingi dengan penampilan Stand Up Komedi Serang oleh Angga Dasi. Penampilannya berhasil membuat narasumber dan peserta yang hadir tertawa terbahak-bahak, sesekali Angga Dasi juga me-roasting dua narasumber yang ada di hadapannya.
Setelah selesai sesi tanya jawab, acara dilanjut dengan pengenalan struktur baru Komunitas GUSDURian Serang yang kini memiliki lima presidium. Lalu acara pun diakhiri dengan foto bersama.