Social Media

Puluhan Pemimpin Sosial di Jawa Barat Ikuti Workshop Penguatan Jejaring Advokasi Keberagaman Jaringan GUSDURian

Bandung – Jaringan GUSDURian menggelar Workshop Penguatan Jejaring Advokasi Keberagaman di Hotel Bumi Kitri Pramuka, Bandung, Jawa Barat pada 18-21 Mei 2023 lalu. Kegiatan yang berlangsung selama empat hari tersebut melibatkan para pemuka agama, pemimpin sosial, dan para aktivis muda keberagaman yang ada di wilayah barat Jawa.

Terselenggaranya pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan diri dalam melakukan kerja-kerja penguatan jejaring advokasi keberagaman hingga memberikan kesadaran tentang pengelolaan diri, jejaring, dan masyarakat bagi para pemimpin sosial keberagaman.

Workshop yang telah terlaksana di berbagai kota ini melibatkan Tim Fasilitator Nasional Jaringan GUSDURian dan beberapa narasumber yang expert di bidangnya untuk memandu berlangsungnya acara dalam dua kelas. Pembagian dua kelas tersebut meliputi Kelas Religious Leader yang berisi 25 peserta dan Kelas Youth Leader yang berisi 35 peserta, yang mana masing-masing kelas dikawal oleh tiga fasilitator.

Marleni Adiya, Heru Prasetia, dan Nur Solikhin bertindak sebagai fasilitator Kelas Religious Leader, sedangkan Nurhikmah Biga, Suaib Prawono, A.F. Raziqi mengawal Kelas Youth Leader yang berisi para aktivis muda keberagaman. Para fasilitator juga dibantu oleh tiga narasumber untuk memberikan materi dan brainstorming pada para peserta, yaitu Jay Akhmad (Koordinator Seknas GUSDURian), Mohammad Hafidz (Direktur Eksekutif Centra Initiative), dan Beka Ulung Hapsara (Komisioner Komnas HAM 2017-2022).

Dalam prosesnya, peserta diajak untuk mengikuti beberapa sesi seperti Analisis Keadilan Sosial Keberagaman berbasis U-Theory, Refleksi Studi Advokasi: Sharing Best Practice, Rekayasa Sosial, hingga sesi Lobi dan Negosiasi. Sesi-sesi ini dilakukan melalui alur kegiatan yang mengarah pada membangun orientasi, menguatkan perspektif, meningkatkan pengetahuan dan skill, hingga merancang rencana aksi.

Dalam salah satu kesempatan, Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian, Jay Akhmad menyampaikan pentingnya para pemuka agama dan pemimpin sosial untuk terus membangun kesadaran dalam melakukan perubahan sosial. Dirinya juga memberikan tips dan strategi untuk melawan kendala-kendala yang biasa dihadapi pemimpin sosial saat melakukan agenda perubahan.

“Bapak-Ibu sekalian adalah pemimpin. Berapa banyak agenda perubahan dan gerakan yang cepat menguap? Kita juga mengalami kecemasan sebagai pemimpin ketika membuat agenda ini. Sering ini ya? Kadang kita juga membuat agenda perubahan itu serampangan, yang penting jalan dulu,” ujar pria yang akrab disapa Jay tersebut.

“Apa sih kuncinya? Pertama, dorongan. Kedua, agenda perubahan perlu adanya visi bersama yang jelas. Ketiga, kapasitas kita untuk melakukan perubahan. Dan terakhir adalah langkah awal yang diterapkan dalam melakukan perubahan. Keempatnya harus saling melengkapi,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *