Social Media

Dukung Toleransi Keberagaman, GUSDURian dan INFID Bekali Kemampuan Fasilitator Muda

Sebanyak 30 peserta mengikuti Pelatihan Fasilitator Youth Camp atau Training of Fasilitator (ToF) yang diselenggarakan Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian bekerja sama dengan INFID (International NGO for Indonesian Development). Peserta pelatihan merupakan hasil seleksi dari alumni Youth Camp Muda Toleran 2022, Youth Fellowship INFID, dan penggerak komunitas GUSDURian. Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas para pemuda toleran dalam memfasilitasi keberagaman di Indonesia.

Kegiatan ini terselenggara pada hari Sabtu-Senin tanggal 1-3 Juli 2023 di Hotel Cakra Kusuma, Yogyakarta. Kegiatan ini juga berbarengan dengan Temu Influencer dan Kontributor GUSDURian yang diadakan oleh SekNas Jaringan GUSDURian.

“Momen pelatihan ini sangat istimewa karena pelatihan ini berbarengan dengan pertemuan berbagai bagian penting Jaringan GUSDURian, mulai dari influencer, kontributor, dan kita semua ini para fasilitator,” ucap Jay Akhmad, Koordinator Seknas Jaringan GUSDURian dalam welcoming speech-nya.

Pada kesempatan yang lain, Iwan Misthohizzaman selaku Direktur INFID juga menyampaikan welcoming speech untuk menyambut dan menyapa para peserta Pelatihan Fasilitator Keberagaman.

“Kita harus mengenal perbedaan, namun haruslah tetap menerima perbedaan itu sebagai bagian dari fitrah dan nikmat. Saya seorang alumnus organisasi HMI, tapi bapak saya adalah salah satu pendiri organisasi PMII, dan Gus Dur adalah orang pertama yang membela saya ketika pilihan saya dipertanyakan oleh bapak saya. Kata Gus Dur, tidak ada jaminan keduanya untuk bisa masuk surga,” tutur pria yang akrab disapa Cak Iwan tersebut.

Pada pelatihan ini seluruh peserta Pelatihan Fasilitator Keberagaman diharapkan untuk terus bisa mengembangkan karakter dan kompetensinya sebagai fasilitator dalam misi kerja-kerja kemanusiaan dan toleransi. Hal tersebut disampaikan oleh Fatin Ilfi, Koordinator Divisi Pengembangan Penggerak dan Komunitas SekNas Jaringan GUSDURian.

“Kami harapkan dengan kegiatan pelatihan ini para peserta yang telah terpilih akan terus berkontribusi kepada masyarakat dan komunitasnya masing-masing, menjadi fasilitator dalam mengawal dan mengkampanyekan keberagaman, dan pastinya akan terus belajar dan belajar untuk mengembangkan dirinya menjadi fasilitator yang mumpuni setelah pelatihan ini,” ucap Fatin.

Sebagai informasi, SekNas dan INFID sebelumnya juga telah menyelenggarakan kegiatan untuk mendorong kampanye toleransi melalui Youth Camp Muda Toleran pada tahun 2022 lalu. Pelatihan ini adalah kegiatan lanjutan untuk mencetak fasilitator-fasilitator yang nantinya akan terjun dalam kegiatan keberagaman, baik yang diadakan oleh INFID maupun komunitasnya masing-masing.

Materi yang diberikan dalam pelatihan ini antara lain pendalaman teori-U milik Professor Otto Scharmer, teknik dasar fasilitasi, metode dan media fasilitasi, hingga paradigma fasilitasi. Semua materi disampaikan selama tiga hari, termasuk di dalamnya peserta diminta membedah modul dan melakukan simulasi menjadi fasilitator dalam agenda “Youth Camp Muda Toleran”.

Pelatihan ini juga mengedepankan pembentukan budaya baru yang disepakati oleh seluruh peserta pelatihan, mulai dari self-service, tepat waktu, kesetaraan gender, hingga anti-kalimat-kalimat seksis dan diskriminasi. Seluruh rangkaian pelatihan ini tentunya juga diampu oleh para fasilitator berpengalaman seperti Marleni Adiya, Wahyuni Della Sari, dan A.F. Raziqi. Ketiganya merupakan Tim Fasilitator Nasional Jaringan GUSDURian yang sudah melanglang buana memfasilitasi komunitas GUSDURian dari satu ujung ke ujung Indonesia lainnya.

Nampak pelatihan berjalan dengan lancar dan nyaman. Semua kebutuhan peserta selama pelatihan juga dapat dicukupi oleh penyelenggara, seperti yang dirasakan oleh Julianur Husein salah satu peserta pelatihan dari penggerak komunitas GUSDURian.

“Buatku sendiri Training of Facilitator ini jadi momentum belajar yang memberdayakan. Dikemas dengan pembelajaran pelatihan yang menyenangkan. Sejauh ini ToF jadi pelatihan dengan materi, tim fasilitator, juga teman-teman peserta yang semuanya selalu memberikan versi terbaik. Suguhan materi pelatihan selama 3 hari sungguh daging semua, pun tim fasilitator dan teman-teman peserta adalah orang-orang dengan mindset bertumbuh serta energi penuh untuk belajar sungguh-sungguh,” ucap Julia.

Koordinator Komunitas GUSDURian Ponorogo, Jawa Timur.