INLA Sulsel Berkolaborasi dengan GUSDURian Makassar Gelar EarthTalk-Religious Leader, Bahas Peran Pemimpin Agama dalam Menjaga Lingkungan

MAKASSAR – Religious Leader EarthTalk merupakan rangkaian dari Earth Festival yang dilaksanakan oleh INLA (International Nature Loving Association) Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Komunitas GUSDURian Makassar, yang berlangsung di Phinisi Point Mall Makassar, Sabtu (12/08/2023).

Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber, yakni Pdt. Rasely Sinampe, M.Th (Ketua Lingkungan Hidup YMT Gereja Toraja/Penerima Pengharapan Kalpataru 2022), Suzanna, SE (Wakil Ketua Permabudhi Sulsel), Dr. KH. Kaswad Sartono, M.Ag (Ketua Tanfidziyah PCNU Makassar), Prof. Dr. Abdul Qadir Gassing (Muhammadiyah Sulsel), Nur Salim Ismail (Sekertaris FKUB Sulbar), dan Pastor Bernard Cakra Arung Raya, Pr (Direktur Caritas Keuskupan Agung Makassar), Erfan Sartono (Matakin Makassar).

Moderator dalam kegiatan ini adalah Prof. Dr. Hj. Nur Hidayah, S. Kep, Ns., M.Kes (Direktur Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Cerdas – YPMIC), serta dihadiri oleh peserta dari berbagai komunitas dan organisasi yang ada di Makassar.

Pdt. Rasely Sinampe, M.Th yang merupakan Ketua Lingkungan Hidup YMT Gereja Toraja mengungkapkan bahwa jalan besar menuju surga adalah dengan menjaga lingkungan.

Adapun pemateri Suzanna, SE yang merupakan Wakil Ketua Permabudhi Sulsel menyatakan untuk menjaga lingkungan harus dimulai From Ego to Eco.

“Akan seperti apa generasi kita selanjutnya jika generasi kita saat ini tidak mau melanjutkan untuk menjaga lingkungan di sekitar kita. Segala yang kita lakukan pada lingkungan kita akan kembali kepada diri kita sendiri,” ungkapnya. 

Selain itu Prof. Dr. Abdul Qadir Gassing juga menambahkan bahwa menjaga lingkungan telah dianjurkan dalam kitab suci,

“Bahwa sesungguhnya kewajiban kita sebagai umat Islam yang tercantum dalam Al-Qur’an maupun hadis adalah memberikan kasih sayang kepada sesama manusia dan alam semesta,” tambahnya.

Hal ini juga ditanggapi oleh Nur Salim Ismail  yang merupakan Sekretaris FKUB Sulbar, bahwa lingkungan adalah tanggung jawab semua agama.

“Lingkungan ini adalah tanggung jawab dan prioritas kita sesama umat manusia. Menjaga lingkungan bukan hanya tugas dari umat Islam, bukan hanya tugas umat Kristen, bukan hanya tugas umat Hindu, tapi tugas semua umat beragama yang ada,” imbuhnya.

Pemateri Dr. KH. Kaswad Sartono, M.Ag menambahkan bahwa pemimpin harus mampu menggerakkan orang banyak.

“Pemimpin itu tidak mengenal tempat dan waktu, karena dalam Islam pemimpin adalah khalifah dan imam. Peran pemimpin agama adalah sosok yang mampu menggerakkan masyarakat dalam hal menuju kebaikan,” ujarnya.

Pastor Bernard Cakra Arung Raya, Pr juga menambahkan bahwa harusnya bumi adalah rumah aman bagi seluruh umat manusia.

“Bumi sebagai rumah kita bersama. Harusnya menjadi ruang aman bagi kita semua umat manusia. Spiritualitas ekologi dimulai dari pemimpin-pemimpin agama yang bersumber dari kitab suci masing-masing agama,” tambahnya.

Hal ini kemudian disimpulkan oleh Ervan Hartono bahwa untuk menjaga bumi kita harus memperbaiki relasi antara alam, manusia, dan Tuhan.

“Dalam Kosmologi Tionghoa mengenal istilah malaikat bumi, untuk mengingatkan bagaimana menjaga harmonisasi antara Tuhan dan bumi,” tutupnya.

Penggerak Komunitas GUSDURian Makassar, Sulawesi Selatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *