Hari Pertama KPG Gerdu Suroboyo: Suka Cita Penuhi Peserta yang Beragam

Setelah sukses melaksanakan Kelas Pemikiran Gus Dur (KPG) pada bulan Juni lalu, Gerdu Suroboyo (Komunitas GUSDURian Surabaya) menggelar kegiatan lanjutan bernama Kelas Penggerak GUSDURian (KPG). Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, dari tanggal 29-30 September & 1 Oktober 2023.

Peserta yang ikut berjumlah 20 orang. Mayoritas merupakan mahasiswa dari latar suku, agama dan kepercayaan yang berbeda-beda. Bertempat di Gedung Pertemuan Widya Kartika, Jl. Dukuh Kupang Timur XIII, Pakis, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur 60256, seluruh peserta dan panitia menginap selama tiga hari dua malam.

Selama kelas berlangsung, peserta didampingi oleh fasilitator utama, yaitu Ahmad Faizi Raziqi, Madya Ike Nurjanah, dan lima fasilitator muda, yaitu Ahmad Haidar Fakhruddin, Fathurrahman Makarim Subiyakto, Dita Anis Zafani, Irfan Budi Utomo, dan Putra Bagus Hibbatullah.

Rangkaian kegiatan KPG dibuka secara resmi oleh Koordinator Gerdu Suroboyo Siti Sumriyah. Dalam sambutannya dia menyampaikan bahwa Kelas Penggerak GUSDURian merupakan ajang proses menyebarkan toleransi di seluruh sudut Surabaya.

“Kelas penggerak ini merupakan langkah konkret Gerdu Suroboyo dalam menciptakan lingkungan yang inklusif, di mana perbedaan dihargai dan dijadikan sumber kekuatan,” tutur Koordinator Gerdu Suroboyo yang akrab dipanggil Mbak Sum tersebut. “Melalui edukasi, diskusi, dan kerja sama yang kita lakukan hari ini, kita berinvestasi dalam masa depan yang lebih terbuka, adil, dan penuh kasih,” imbuhnya.

Ahmad Haidar Fakhruddin yang juga menjadi ketua panitia menyampaikan rasa optimisnya akan kualitas para calon penggerak Gerdu Suroboyo ke depan. “Melihat background para peserta yang merupakan mahasiswa, bahkan ada yang S2 dan menyempatkan untuk ikut (acara) merupakan hal yang sangat kami apresiasi,” ujarnya.

Keberagaman para peserta juga memberikan warna tersendiri di acara KPG Gerdu Surobyo. “Peserta ada yang dari NTT, Madura, Sidoarjo, dan Surabaya. Mereka juga ada yang beragama Islam, Katolik, dan Kristen. Perbedaan bahasa, budaya, dan agama merupakan kombinasi yang pas agar mereka mulai terbiasa menerapkan sikap toleransi antarsesama,” imbuh Mas Ahmad, sapaan akrab ketua panitia KPG Gerdu Suroboyo tersebut tersebut.

Day-1 (Hari pertama) kelas KPG Gerdu Suroboyo berjalan lancar dan penuh suka cita. Panitia sendiri memang mengatur hari pertama agar peserta saling mengenal satu sama lain dan melihat acara ini sebagai acara yang menyenangkan. Kendati demikian, peserta juga mendapatkan materi leadership dan praktik listening di malam hari.

Sedang hari kedua peserta fokus mempelajari nilai, pemikiran, dan keteladan Gus Dur (NPK) serta potret Indonesia. Di hari ketiga peserta dikenalkan dengan kegiatan Gerdu Suroboyo dan tindak lanjut usai acara KPG.

Penggerak Gerdu Suroboyo/Komunitas GUSDURian Surabaya, Jawa Timur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *