MAKASSAR – Komunitas GUSDURian Sulampapua (Sulawesi, Maluku, Papua) telah melaksanakan rapat kerja wilayah (rakerwil) di Kota Makassar, tepatnya di gedung BBGP (Balai Besar Guru Penggerak) pada tanggal 6-7 Januari 2024 yang dihadiri oleh koordinator dan penggerak inti komunitas GUSDURian se-Sulampapua.
Kegiatan rakerwil kali ini dirangkaikan dengan forum demokrasi dengan tema “Pemilu Damai, Jujur, Adil, Bermartabat” dengan menghadirkan empat narasumber yakni Romi Harminto dari KPU Prov. Sulsel, Saiful Jihad dari Bawaslu Prov. Sulsel, Firdaus Muhammad selaku Dewan Pembina GUSDURian Makassar, serta Syamsurijal selaku Peneliti BRIN.
Rakerwil kali ini membahas program kerja yang akan dijalankan oleh masing-masing komunitas di daerah serta agenda gardu pemilu yang akan dilaksanakan oleh komunitas masing-masing. Koordinator Seknas Jaringan GUSDURian Jay Akhmad dalam penyampaiannya mengharapkan pemilu kali ini menjadi momen yang tepat bagi Jaringan GUSDURian untuk mengambil posisi dalam mengawal demokrasi, terutama pada konten pelanggaran pemilu yang marak terjadi.
“Pemilu kali ini menjadi momen yang tepat bagi Jaringan GUSDURian untuk terlibat dalam mengawal demokrasi sebagai suatu jejaring komunitas yang independen dan konsisten dalam gerakan civil society sebagaimana yang dilakukan oleh Gus Dur, baik ketika beliau berada di tataran akar rumput maupun ketika berada dalam kekuasaan (presiden),” ujarnya.
Ia kembali menambahkan bahwa Gerakan Gardu Pemilu ini concern bergerak pada edukasi publik terkait praktik baik pemilu serta mengajak setiap elemen dalam masyarakat untuk sama-sama melaporkan jika ada pelanggaran pemilu yang terjadi.
“Fokus kerja teman-teman di daerah masing-masing adalah bagaimana membangun edukasi pemilu kepada setiap elemen agar harapan kita bersama terkait pemilu jujur, damai, adil, dan bermartabat bisa tercapai, terutama memastikan setiap warga negara mendapatkan haknya dalam momen pemilu kali ini. Dan yang terpenting adalah bagaimana masyarakat secara mandiri bisa melakukan tracking peserta pemilu agar tidak salah pilih serta money politic bisa diminimalisir,” tambahnya.
Melalui pertemuan ini, para peserta kembali me-refresh hasil kerja-kerja komunitas lewat canvas komunitas untuk memperjelas kembali arah gerak serta evaluasi kegiatan sebelumnya lewat pendekatan iceberg analysis atau teori U untuk mempermudah kerja-kerja komunitas GUSDURian di daerah masing-masing.