Aksi Gardu Jalanan GUSDURian Mojokutho Pare, Ajak Masyarakat Serukan Pemilu Damai

KEDIRI – Minggu, 04 Februari 2024 Komunitas GUSDURian Mojokutho Pare menggelar aksi Gardu Jalanan serentak dengan 30 titik lain komunitas GUSDURian se-Indonesia. Aksi ini merupakan bagian dari agenda Gardu Pemilu GUSDURian.

GUSDURian Mojokutho menggelar Gardu Jalanan di titik CFD (Car Free Day) depan Primkoppol Resor Kediri, Jalan Pb. Sudirman Pare, Kediri, Jawa Timur mulai pukul 07.00 sampai pukul 09.00 WIB. Aksi ini sengaja digelar di pusat keramaian masyarakat dan tempat umum lainnya.

Gardu Jalanan digelar sebagai upaya edukasi masyarakat dan memperkuat nilai demokrasi kepada masyarakat umum. Dalam aksi ini GUSDURian hendak menyampaikan pesan dan ajakan pada pemilu yang jujur, adil, damai dan bermartabat.

Tujuan dari aksi ini adalah memberi pendidikan politik kepada masyarakat umum untuk menjadi pemilih bijak dan cerdas. Menggunakan hak suara dalam pemilihan umum tanggal 14 Februari mendatang dengan datang ke TPS dan memilih pemimpin pilihannya dengan bijak.

Selain itu, aksi Gardu Jalanan juga bertujuan menciptakan ruang konsolidasi antarmasyarakat sipil untuk bersuara bersama dan ikut mengkampanyekan pemilu yang jujur, adil, damai, dan bermartabat.

Pada aksi Gardu Jalanan ini, dibuka pukul 07.00 WIB oleh Asri Wulandari dan Arwina selaku orator. Aksi dibuka dengan memperkenalkan kepada masyarakat umum siapa itu GUSDURian dan apa yang dimaksud Gardu Pemilu GUSDURian.

Pada orasi tersebut, disampaikan tentang ajakan kepada masyarakat umum untuk memberikan suara, pendapat, dan aspirasinya tentang pesta demokrasi tahunan, Pemilu 2024 pada tanggal 14 Februari nanti. Selain orasi, aksi tersebut diiringi juga dengan live music yang dibawakan oleh GUSDURian Peduli Lereng Kelud dan kolaborasi GUSDURian Mojokutho Pare.

“Dari kegiatan ini harapan kami GUSDURian bisa mengajak masyarakat umum untuk jadi pemilih cerdas. Kami juga menegaskan kepada masyarakat bahwa GUSDURian tidak berpolitik praktis, apalagi menamakan gerakan atas dasar nama paslon tertentu. Kami sangat memberi kebebasan pada masyarakat menyampaikan apa pun isi hati mereka dan harapan untuk Indonesia setelah pesta demokrasi nanti di kesempatan pagi ini,” ungkap Bernadheta Felicia, penanggung jawab aksi Gardu Jalanan.

“Kami juga sangat menegaskan masyarakat agar lebih bijaklah. Kita mengarahkan mereka untuk menyampaikan aspirasi. Tapi kami juga melarang mereka untuk membawa-bawa nama paslon tertentu atau bahkan menyampaikan ujaran kebencian. Kami mengajak mereka untuk bergabung dalam gerakan ini, gerakan pemilu damai dan bersuara bersama,” tegas Berna.

“Antusiasme warga yang ikut CFD pagi ini sangat baik sekali. Apalagi di Pare CFD itu momentum berkumpulnya semua lapisan masyarakat. Karena mulai dari pejabat, pegawai, angkatan, karyawan, sampai kalangan pengangguran, pelajar kampung inggris, semuanya kalau hari Minggu tumplek blek (berkumpul) jadi satu di sini CFD-an. Dan aksi Gardu Jalanan ini sangat banyak mengundang banyak perhatian. Siapa pun yang memberi aspirasinya dalam gerakan Pemilu Damai ini mendapat merchandise berupa kalender dan stiker,” ungkap Anugrah Yunianto atau Antok Mbeller, Koordinator GUSDURian Mojokutho Pare.

“Saya salut sama kawan-kawan muda dan semua lapisan masyarakat yang berkontribusi dalam aksi kampanye pemilu damai Gardu Jalanan ini. Kawan-kawan GUSDURian mengajak masyarakat umum untuk jadi pemilih bijak, jangan jadi warga apatis dan tidak mau memikirkan nasib bangsa. Ayolah, kita gunakan hak dan kewajiban sebagai warga negara ini dengan baik. Minimal kita berkontribusi dalam pemilu mendatang nanti dengan mengkampanyekan gerakan yang positif dan ajakan menjadi pemilih yang bermartabat,” tegas Antok.

Dalam aksi tersebut melibatkan lebih dari 120 orang partisipan dari masyarakat umum yang menyuarakan aspirasi dan harapannya pada pesta demokrasi mendatang. Aksi Gardu Jalanan ini ditutup pada pukul 09.00 WIB dengan membagikan bunga mawar untuk 7 orang partisipan terakhir oleh GUSDURian sebelum orasi diakhiri.

Harapan dari kegiatan ini, terwujudnya pemilu 2024 mendatang sebagai pesta demokrasi yang murni dan menjadi momentum sakral untuk menjaga esensi nilai demokrasi bangsa ini.

Relawan Rumah Kemanusiaan GUSDURian. Penggerak Komunitas GUSDURian Mojokuto Pare, Kediri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *