PEKALONGAN – Minggu, 4 Februari 2024 sepuluh hari sebelum pemilu, Komunitas GUSDURian Pekalongan menggelar Gardu Jalanan Titik Nol. Kegiatan ini sebagai gerakan pendekatan kepada masyarakat di lokasi Car Free Day (CFD) Alun-Alun Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Gardu Jalanan ini memang dikonsep untuk mendatangi keramaian dan mensosialisasikan pemilu yang damai.
Gardu Jalanan ini menghimpun harapan dari suara rakyat terkait pemilu demi kemajuan negara Indonesia. Masyarakat diajak berkomitmen bersama untuk tetap menjaga kedamaian, keadilan dan menjunjung tinggi martabat Indonesia selama lima tahun ke depan. Siapa pun itu pemimpinnya.
Gardu Jalanan Titik Nol diisi dengan penampilan musik akustik, orasi demokrasi, dan partisipasi masyarakat sendiri. Misalnya, tentang harapan mereka pada negara ini lewat tulisan singkat di spanduk kosong yang telah disediakan. Selain itu, GUSDURian Pekalongan menyediakan form dengan scan barcode menggunakan ponsel untuk mencurahkan harapan tersebut.
Kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian program GUSDURian dalam mendukung pemilu yang jujur, adil, damai, dan bermartabat. Kami mengajak masyarakat menjadi pemilih yang berkualitas. Artinya, tidak hanya mencoblos pada 14 Februari nanti. Akan tetapi turut berperan aktif pula dalam perubahan nasib bangsa ke arah lebih maju dengan bersama bersuara.
Dalam pemilu, masyarakat memiliki kedaulatan untuk memilih. Lewat kegiatan ini pula GUSDURian Pekalongan secara langsung mengajak masyarakat memilih berdasarkan pertimbangan kualitas calon presiden dan wakil presiden serta calon legislatif. Semua ini demi mewujudkan Indonesia yang lebih demokratis. Sehingga keadilan dapat diperoleh semua elemen masyarakat.
Salah satu masyarakat yang terlibat dalam acara tersebut mengatakan bahwa dalam situasi politik seperti sekarang, Gardu Jalanan GUSDURian Pekalongan dapat ikut mendinginkan suasana.
“Pekalongan mending ya mas, di sini gak panas kayak wilayah Jakarta sana. Itu mereka kenceng banget politiknya, gontok-gontokan (berantem). Di sini mending, lebih anteng, apalagi ada kegiatan seperti GUSDURian Pekalongan ini,” kata salah satu masyarakat.