SERANG – Komunitas GUSDURian Serang menggelar Safari Keberagaman Season Kedua bekerja sama dengan Naposobulung (Remaja) Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Serang.
Agenda Safari Keberagaman tersebut bertujuan untuk memupuk asas kebhinekaan lintas iman di Banten, khususnya di Serang dalam rangka memperingati Haul Gus Dur ke-14 bersama GP Ansor Kota Serang, PMII Kota Serang, HMI MPO Cabang Serang, Relawan Rumah Dunia, Mahasiswa Filsafat, GAMKI Kota Serang dan Pemuda HKBP Serang.
Sebelumnya, kegiatan yang bertajuk “Safari Keberagaman” diselenggarakan di beberapa tempat, di antaranya Pondok Pesantren Nurul Qolbi Karundang Kota Serang, Vihara Meta Serang, dan Pura Eka Wira Anantha Komplek Kopassus Grup 1.
Pemuka Agama Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Serang Pendeta Erwin Marbun mengatakan ada nilai-nilai yang tidak boleh terlupakan yaitu menjaga dan merawat kerukunan antarumat beragama sejak dini.
Kaitannya dengan minuman dan makanan, apa pun jenis ‘minuman keras’ di Indonesia tidak setuju dengan kata mabok. Sejatinya, di Jawa ini mulai dari Anyer hingga Panarukan mempunyai ciri khas tersendiri soal rasa minuman dan makanan.
“Tradisi atau budaya asli Indonesia khususnya di Batak, misalnya rel kereta yang beriringan, tidak sama dan berbeda,” kata Pdt. Erwin di Gereja HKBP Serang pada Sabtu, 24 Februari 2024.
Pria asal Batak tersebut, menyampaikan nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam HKBP Serang, terhitung sejak tahun 1956 kami orang-orang Batak yang di Banten, mempunyai kontribusi khusus terhadap bangsa Indonesia.
Ingat, ini bukan karena soal gerejanya, tapi karena kehadiran yang membekas terhadap masyarakat di bumi Indonesia ini.
“Kalaupun saya bergabung dengan kelompok yang tidak sepaham, itu karena tidak suka dengan kekerasan,” katanya.
Masih di tempat yang sama, Pdt. Erwin mengutip perkataan dari Yesus yang mengatakan, “Di mana hartamu tersimpan, di situ hatimu berada”. Contohnya, kita menabung uang di Bank Rakyat Indonesia pasti akan ngecek terus Brimo.
“Tidak ada gunanya kau ngomongin Tuhan, tapi kau tidak lakukan apa yang diperintahkan Tuhan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Pendeta Erwin menyampaikan pada sesi tanya-jawab “Safari Keberagaman” membahas seputar perkawinan beda agama.
Dalam Perjanjian Lama umat Kristiani, perkawinan adalah urusan orangtua. Perjanjian Baru, tetap urusan orang tua.
Pemerintah bisa ikut kontribusi dalam agama itu soal tata aturan yang diatur dalam sebuah regulasi, misalnya tata kelola kota, kebersihan, lingkungan, dan lainnya.
“Yesus pernah diprotes, mau makan tidak cuci tangan itu kafir. Sekarang yang haram itu yang masuk ke mulut atau keluar ke mulut? Mengutip dari Mathius yang mengatakan barang siapa yang bilang kafir kepada saudaranya itu harus dihukum,” ucapnya Pdt Erwin Marbun.
Sementara itu, Koordinator Komunitas GUSDURian Serang Taufik Hidayat menyampaikan keharmonisan, kerukunan antariman ini tentunya harus dirawat sebaik mungkin, di antaranya dengan agenda-agenda dialog interaktif seperti ini.
Gagasan mengenai ‘Safari Keberagaman’ merupakan buah pikiran dari Tim Penggerak Komunitas GUSDURian agar dapat menjangkau kalangan, baik itu generasi Z, generasi milenial, hingga generasi kolonial untuk lebih dekat dan saling mengenal antarsesama umat manusia, terlepas dari ras, suku, agamanya.
“Senada dengan dawuh-nya Mbah Gus Dur, ‘Tidak penting apa pun agamamu atau sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu,’” ucapnya.
Alumnus Sarjana Hukum UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten tersebut menjelaskan, Kota Serang sebagai jantung Ibukota Provinsi Banten memiliki semboyan sebagai Kota Madani tentunya harus selalu aman, tentram, dan damai dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tentunya, ini adalah bagian integral dari ikhtiar kita sebagai anak bangsa untuk tetap menjaga kewarasan berpikir dalam menjaga keharmonisan bangsa.
“Mari kita jaga kewarasan berpikir tentang perbedaan yang merupakan rahmat untuk selalu dijadikan sebagai referensi pembelajaran terbaik. Ayo perbaiki dialog antariman yang ada di bumi jawara ini,” pungkasnya.