BOALEMO – Komunitas GUSDURian Boalemo melaksanakan kegiatan Safari Keberagaman di dua titik tempat ibadah, yaitu Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan Pura Agung Mandala Giri. Tak hanya GUSDURian, organisasi Karang Taruna pun ikut terlibat.
Koordinator GUSDURian Boalemo, Kevin Sairullah menyampaikan bahwa kegiatan ini berada di dua lokasi yang berbeda, sehingga kunjungan dua tempat ibadah dilaksanakan di hari yang berbeda, Jum’at (1/03/2024).
“Hari ini kami masih berkunjung dulu di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang terletak di Desa Tabulo, Kecamatan Mananggu dan kami akan berkunjung di Pura Agung Mandala Giri Desa Tri Rukun, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo,” ucap Kevin
Kevin Sairullah menerangkan bahwa Kegiatan ini untuk menjaga serta mempererat tali persaudaraan sesama umat beragama dan memperkenalkan Komunitas GUSDURian Boalemo kepada masyarakat.
“Pada saat kami berkunjung di Gereja Advent Masehi Hari Ketujuh, kami disambut hangat oleh Pendeta Maykel dan beberapa penanggung jawab gereja. Kami membincangkan banyak hal, terutama mengenai sejarah berdirinya Gereja Advent Masehi Hari Ketujuh di Kecamatan Mananggu dan kami juga membicarakan toleransi umat beragama di sana,” tutur Kevin
Pada kesempatan tersebut, Pendeta Maykel sangat berharap bahwa toleransi harus terus dikampanyekan agar antarumat beragama hidup rukun dan damai.
“Saya sangat senang GUSDURian Boalemo bisa menyempatkan waktu berkunjung di rumah ibadah kami. Sebab ada hal-hal yang memang perlu dibicarakan bersama, misalnya bagaimana GUSDURian Boalemo harus terus mengkampanyekan kedamaian dan toleransi umat beragama tanpa membeda-membedakan ras, suku maupun agama itu sendiri tanpa ada rasa jenuh. Semoga saya bisa bertemu kembali dengan teman-teman GUSDURian di ruang yang berbeda,” ucap Pendeta Maykel.
Koordinator GUSDURian, Kevin Sairullah, sangat berharap kegiatan Safari Keberagaman ini menjadi kegiatan yang terus melanjutkan pemikiran-pemikiran Gus Dur atau 9 Nilai Pemikiran Gus Dur yang berkaitan dengan toleransi keberagaman.
“Di sisi lain kegiatan ini juga dijadikan topik bersama untuk melawan kelompok-kelompok yang mencoba merusak kemajemukan dan nilai-nilai Pancasila. Keharmonisan antarumat beragama itu sangat penting, jika kita tidak bersaudara dalam agama, berarti kita bersaudara dalam Pancasila,” tutup Kevin
