BANJARMASIN – Datangnya Aulia Abdurrahman Sholeh atau yang akrab disapa Leak selaku anggota divisi Pengembangan Penggerak dan Komunitas Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian (Seknas Jaringan GUSDURian), menjadi kesempatan berharga. Tak hanya untuk Pertemuan Komunitas (Community Meeting), Komunitas GUSDURian Banjarmasin juga mengajaknya bersilaturahmi kepada beberapa tokoh lintas iman.
Selain mengonsolidasikan dan menguatkan penggerak, GUSDURian Banjarmasin juga memperkuat kembali sinergi dengan silaturahmi ke beberapa tokoh dalam jejaring. Kunjungan pertama tertuju pada RP. Albertus Jamlean, MSC. Ia adalah Pastor Paroki Santa Perawan Maria Yang Terkandung Tanpa Noda, Kelayan, Banjarmasin (25/06).
Dalam kunjungan itu, Leak mewakili Seknas Jaringan GUSDURian berbincang-bincang dengan Pastor Albertus terkait pengalaman dan dinamika keberagamaan di Banjarmasin. Menurut Pastor Albertus, untuk wilayah Paroki Kelayan sendiri cenderung dinamis dan kooperatif. Tidak ada tantangan yang begitu berarti.
“Bahkan saat akan melakukan pemugaran bangunan (paroki) lama yang di depan, itu sudah seizin warga sekitar. Kami mengundang RT bersama masyarakat setempat dan mereka setuju,” tuturnya.
Obrolan hangat ditutup dengan ungkapan terima kasih oleh Seknas Jaringan GUSDURian atas semua kontribusi besar yang diberikan oleh Pastor Albertus untuk mendukung kerja-kerja kemanusiaan. Tak lupa dirinya menitipkan GUSDURian Banjarmasin agar selalu dibina sesuai ajaran dan nilai yang telah diajarkan Gus Dur.
Usai Pertemuan Komunitas di hari selanjutnya (27/06), silaturahmi kedua berlanjut ke Vihara. Kedatangan Leak dan penggerak GUSDURian Banjarmasin disambut langsung oleh Banthe Saddhaviro Mahathera.
Dalam perbincangan tersebut, Banthe mengatakan, “GUSDURian Banjarmasin sudah beberapa kali mengadakan acara. Dulu juga pernah kedatangan Mbak Alissa di vihara ini. Adanya GUSDURian semoga bisa menjadi jembatan bagi kami terutama dalam pembangunan tempat ibadah yang kadang kurang lancar. Namun sejauh ini meski warga Kalimantan Selatan ini dicap dengan keberislaman yang kental, tetapi tidak ada gejolak yang dahsyat. Ketika panasnya kasus Rohingya itu sedikit ada riak dari beberapa oknum. Mereka mengira kami punya jaringan dengan itu. Padahal tidak ada sama sekali.”
Sementara kunjungan terakhir yakni ke rumah Mubaligh Ahmadiyah, Aminullah Yusuf. Obrolan serupa juga tak lupa ditanyakan oleh Leak tentang bagaimana dinamika keberagamaan di sekitar.
“Alhamdulillah, selama kami di sini tetangga sekitar yang memang orang lama bukan pendatang baru itu mereka terbuka saja dengan kami,” jelas Aminullah. “GUSDURian Banjarmasin sering-sering main ke sini,” timpal istrinya.
Dalam setiap kunjungan Leak selalu berpesan agar para pemuka lintas iman tak henti memberi arahan pada GUSDURian Banjarmasin, sehingga terjaga harmoni yang sudah terjalin dari beberapa waktu lalu.