PEKALONGAN – Dengan semakin banyaknya komunitas GUSDURian yang tersebar baik di ranah nasional maupun internasional, maka perlu adanya pertemuan guna meningkatkan kapasitas penggerak yang dikenal dengan istilah Temu Komunitas atau Community Meeting. Komunitas GUSDURian Pekalongan menjadi salah satu yang melaksanakan kegiatan tersebut.
Temu Komunitas GUSDURian Pekalongan dilaksanakan pada Sabtu-Minggu, 27-28 Juli 2024 di Desa Sumurjomblangbogo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan. Pertemuan ini diikuti oleh para penggerak inti dan penggerak muda dari berbagai latar belakang kepercayaan yang terpantik dan memiliki kemauan untuk meneruskan nilai, pemikiran dan keteladanan sosok Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Agenda ini juga dihadiri oleh Aulia Abdurahman Soleh dari Sekretariat Nasional (SekNas) Jaringan GUSDURian.
Pria yang akrab disapa Leak tersebut menyampaikan bahwa Temu Komunitas penting dilakukan karena sebagai medium meningkatkan kapasitas komunitas dan para penggerak GUSDURian.
“Dalam setiap komunitas di berbagai daerah, minimal mengadakan Temu Komunitas satu tahun sekali. Karena apa? Ya salah satunya untuk meningkatkan kapasitas komunitas dan upgrading diri di setiap penggerak,” ujarnya.
Adapun rangkaian kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari. Pada hari pertama peserta diajak untuk berdiskusi mengenai pemikiran Gus Dur, pengenalan Jaringan GUSDURian, dan menumpahkan gagasan terkait sebuah visi-misi komunitas. Sementara pada hari kedua, topik diskusi mulai menajam ke arah masa depan dan strategi aksi gerakan sosial yang akan digagas oleh Komunitas GUSDURian Pekalongan.
Temu Komunitas digelar tidak hanya untuk mempererat silaturahmi antar penerus perjuangan Gus Dur, tetapi jauh lebih dari itu adalah penggagasan dan perluasan jejaring untuk mengkampanyekan aksi gerakan sosial sebagai bagian dari eksistensial penyebaran nilai-nilai utama Gus Dur.
“Temu Komunitas menjadi agenda yang sangat menyenangkan, karena para penggerak GUSDURian akan bersama-sama mendiseminasikan nilai-nilai Gus Dur yang akan dikampanyekan dalam sebuah aksi gerakan sosial,” ujar salah satu penggerak komunitas GUSDURian, Nur Fatin.
Temu Komunitas menjadi ruang untuk evaluasi dan refleksi terhadap agenda yang telah direncanakan. Kegiatan Temu Komunitas juga diharapkan menjadi ruang bagi para penggerak di komunitas untuk bertemu dan melakukan penguatan agenda-agenda komunitas GUSDURian.
Melalui kegiatan ini, komunitas GUSDURian mengajak seluruh masyarakat sipil untuk berupaya dalam menguatkan komunitas yang dapat aktif dalam melakukan kerja-kerja gerakan Jaringan GUSDURian, mengonsolidasikan penggerak Komunitas GUSDURian, serta merumuskan rencana aksi dan agenda Komunitas GUSDURian.