BLITAR – Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Blitar merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Gedung Gereja yang ke-35 dan HUT Jemaat Blitar yang ke-90 pada Selasa, 27 Agustus 2024. Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk perwakilan dari Komunitas GUSDURian Kabupaten Blitar yang turut diundang sebagai bagian dari upaya mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan toleransi antarumat beragama.
Dalam kegiatan tersebut Koordinator GUSDURian Kabupaten Blitar, Mahmud Muwafiq, juga diminta untuk menyampaikan sambutan. Ia menekankan pentingnya menjaga toleransi yang menjadi warisan berharga bagi Indonesia. “Indonesia dimerdekakan dan diperjuangkan oleh berbagai agama. Keberagaman inilah yang menjadi kekayaan kita dan harus terus kita jaga bersama,” ungkapnya.
Mahmud Muwafiq juga menambahkan bahwa tali silaturahmi harus tetap dijaga agar moderasi beragama dapat berjalan dengan baik. “GUSDURian berkomitmen dan selalu siap berkolaborasi untuk menjaga kerukunan antarumat beragama,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi Pemuda dan Mahasiswa GKJW Jemaat Blitar, Andhika Yudha Narotama, menyampaikan bahwa GKJW Jemaat Blitar telah mencapai usia ke-90 dan berharap dapat selalu berperan aktif dalam mengampanyekan toleransi dan keberagaman, serta mengutamakan Pancasila sebagai dasar menjalin silaturahmi dan mengutamakan kepentingan nasional, yaitu perdamaian abadi serta kemanusiaan. Mengingat beberapa tahun terakhir, persoalan rumah ibadah masih menjadi momok di berbagai daerah.
“Semoga kita selalu bisa bersinergi dan menjadi garda terdepan dalam mengawal toleransi serta menangkal pemahaman radikal yang dapat merusak mental generasi muda dan pastinya memecah belah bangsa,” tambah Andhika.
Indra Wahyu Mardianto, seorang warga jemaat GKJW Blitar, juga menyampaikan harapannya terkait kerukunan antarumat beragama di Blitar Raya. “Secara umum, dalam beberapa waktu terakhir, kita disuguhi beberapa kejadian intoleran. Kadang, kata toleransi hanyalah slogan yang sulit untuk diwujudkan. Dari hati nurani terdalam, kami berharap nilai toleransi benar-benar dapat diimplementasikan dalam membalut hubungan harmonis antarumat beragama di Blitar Raya, sehingga yang tercipta adalah sikap saling menghargai, bukan saling membenci,” ujarnya.
Indra juga memberikan pesan khusus kepada teman-teman GUSDURian Blitar. “Salam hormat untuk teman-teman GUSDURian Blitar. Langkah berat yang teman-teman pilih dalam membangun sebuah organisasi (GUSDURian) akan selalu dihadapkan dengan berbagai tantangan di tengah arus modernisasi. Teruslah maju, kawan-kawan GUSDURian Blitar, untuk dapat menjadi oase di tengah himpitan dalam mewujudkan toleransi yang semakin susah didapati,” pungkasnya.