JAKARTA – Wakil Sekretaris Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI), Alexander Gunawan menyatakan bahwa idealitas seorang pemimpin ditentukan sejauh mana ia melayani umat. Ia menyayangkan pemimpin yang gila hormat tetapi enggan mengabdi untuk rakyat.
“Pemimpin itu datang untuk melayani, bukan datang untuk dilayani, minta dihormati,” katanya saat menghadiri Forum Jumat Pertama di Griya Gus Dur, Jakarta pada Jumat, (6/9/2024) malam.
Dilanjutkan, kedatangan Paus Fransiskus dimaknai dengan momentum bersejarah bagi masyarakat Indonesia terutama bagi pemeluk agama Katolik.
Pasalnya, di zaman yang serba digital orang dengan gampang bertindak sewenang-wenang. Bahkan tak jarang orang saling menyalahkan hanya karena berbeda pandangan.
Oleh sebab itu, baginya, kedatangan Paus adalah kunjungan kemanusiaan, di mana akal manusia tak boleh dikalahkan oleh kemudahan digital.
“Jadi itu yang ingin Paus kabarkan kepada kita, yakni kembali kepada citra sebagai manusia,” ujarnya.
Forum Jumat Pertama (FJP) kali ini mengusung tema “Suka Cita Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia”. Acara ini merupakan kerja sama antara Jaringan GUSDURian dan The Wahid Foundation.
FJP dihadiri sejumlah aktivis organisasi mahasiswa dan keagamaan. Turut hadir sebagai narasumber Suster Katolik Ursulin Nurhayati, Direktur Eksekutif The Wahid Foundation Siti Kholisoh, Ketua Majelis Pertimbangan PGI Henrietta Hutabarat, dan perwakilan Puan Hayati Is Werdini serta perwakilan Seknas Jaringan GUSDURian Wahyuni Della Sari sebagai moderator.