BOALEMO – Komunitas GUSDURian Boalemo mengadakan Forum 17-an dalam rangka memperingati hari lahir (harlah) Gus Dur bertajuk “Gen Z Bersuara untuk Pilkada dan Demokrasi” pada Jum’at (13/9/24).
Kegiatan yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tilamuta, Kabupaten Boalemo ini dihadiri oleh PJ Bupati Boalemo, KPU Boalemo, Anggota Bawaslu Boalemo, dosen, guru dan siswa SMA Negeri 1 Tilamuta, serta beberapa organisasi ekstra mahasiswa.
Kegiatan dibuka langsung oleh PJ Bupati Boalemo, Sherman Moridu. Dalam sambutanya, Sherman menyampaikan betapa pentingnya belajar dan menjaga pandangan demokrasi melalui pemikiran Gus Dur.
“Gus Dur aktif di forum-forum gerakan yang mengarah kepada perubahan demokrasi untuk mengkritik kebijakan pemerintah yang menyimpang, menyuarakan suara-suara rakyat. Sikap Gus Dur seperti inilah yang harus kita teladani,” tutur Sherman.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula dua pembicara lain, yakni dosen sekaligus Ketua Gabungan Organisasi Wanita Kabupaten Boalemo, Held Vani Alam dan Anggota Bawaslu Kabupaten Boalemo, Aldiyanto Ahmad.
Vani Alam dalam pemaparannya menyampaikan, Generasi Z dan milenial dikenal sebagai kaum muda yang tumbuh bersama teknologi. Maka dari itu Pilkada 2024 akan menjadi ajang yang menunjukkan peran mereka yang semakin berpengaruh, menggugah antusiasme, dan menyuarakan isu-isu politik.
“Generasi Z dan milenial dinilai memiliki kecenderungan untuk enggan terlibat atau bahkan apatis. Namun dengan adanya kemudahan akses dalam ruang digital melalui tren, politik dinilai berhasil masuk dan memengaruhi opini publik kedua generasi lewat ruang digital, termasuk dunia politik, kebijakan, bahkan pemilu,” tutur Vani.
Ia juga menambahkan bahwa sebagian dari mereka mungkin memilih untuk tidak ikut serta dalam pemilu sebagai bentuk protes atau ketidakpercayaan terhadap sistem politik.
“Mereka mungkin merasa bahwa suara mereka tidak akan membuat perubahan yang signifikan atau bahwa kandidat yang tersedia tidak memenuhi harapan mereka. Maka dari itu pemikiran seperti itu harus dicegah secara bersama-sama, salah satunya melalui lingkungan sekolah.”
Sementara itu Aldiyanto Ahmad menyampaikan bahwa tahapan pilkada telah berlangsung, maka perlu peran bersama untuk mengawasinya, salah satunya peran Gen Z atas potensi adanya kecurangan yang terjadi di seluruh tahapan.
“Saya ingin menyampaikan kepada adik-adik dan kawan-kawan, jangan hanya jadi pemilih biasa, tapi mari berperan aktif dalam pengawasan, baik secara langsung atau pengawasan melalui media sosial,” tutur Aldiyanto.
Koordinator GUSDURian Boalemo, Kevin Safirullah, juga menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan melakukan pendidikan demokrasi di sekolah-sekolah. Suasana yang demokratis harus terus dirawat dan dijaga di lingkungan sekolah. Selain itu, mendorong siswa untuk berani berpendapat, berani berpikir sendiri, dan menyuarakannya adalah substansi demokrasi yang dicita-citakan Gus Dur.
“Alhamdulilah kepala sekolah merespons baik kegiatan kami mengingat beberapa guru memiliki keterbatasan dan kapasitas dalam melakukan pendidikan demokrasi yang berfokus pada pengetahuan politik dan kebijakan pilkada. Maka dari itu, melalui kegiatan dialog ini siswa-siswi bisa mendapatkan ruang pengetahuan yang berkaitan langsung dengan isu politik dan demokrasi saat ini,” tutur Kevin.
“Dari kegiatan ini, kami (GUSDURian Boalemo – red) bersama jejaring melahirkan beberapa rekomendasi adanya gerakan bersama dalam menanggapi isu politik dan demokrasi,” pungkasnya.