JEMBER – Komunitas GUSDURian Jember mendiskusikan nilai persaudaraan yang diteladankan oleh Gus Dur dalam Forum 17-an pada Senin (07/10/2024) lalu.
Forum 17-an merupakan agenda rutin GUSDURian Jember yang menjadi ruang untuk mendiskusikan 9 nilai utama Gus Dur dan merefleksikan implementasinya. Forum 17-an kali ini menjadi spesial karena dilaksanakan di Rumah Baca Kiai Jabbar, Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
Pada kesempatan ini, para penggerak GUSDURian Jember mendiskusikan nilai persaudaraan, salah satu dari 9 nilai utama Gus Dur yang dipandu oleh Roni, penggerak GUSDURian Jember, sekaligus tuan rumah acara.
Dalam kesempatan ini, Muhammad Alfian Khaironi Zaini memaparkan bahwa Gus Dur mengenalkan nilai persaudaraan seagama, sebangsa, dan persaudaraan sesama manusia. Pemuda Pelopor Jawa Timur tahun 2024 ini menjelaskan bagaimana nilai keadilan diperjuangkan Gus Dur sepanjang hayatnya.
Dalam sesi diskusi, Mahmud Zain, Koordinator GUSDURian Jember menjelaskan sejarah lahirnya 9 nilai utama Gus Dur dan GUSDURian. “Pascawafatnya Gus Dur, putri Gus Dur mendapat laporan terkait persekusi minoritas. Beliau lalu mengundang sahabat Gus Dur lalu merumuskan 9 nilai utama Gus Dur, dan minta tolong mereka memantau kasus ini. Ini juga embrio GUSDURian,” paparnya.
Pada sesi yang sama, Mochammad Zaka Ardiansah, penggerak GUSDURian Jember menambahkan bahwa konsep persaudaraan Gus Dur ini senada dengan trilogi ukhuwah yang diperkenalkan oleh Kiai Haji Achmad Siddiq, sahabat berjuang Gus Dur di PBNU tahun 80-an.
“Persaudaraan seagama selaras dengan ukhuwah Islamiyah, persaudaraan sebangsa selaras dengan ukhuwwah wathaniyah, sementara persaudaraan universal relevan dengan konsep ukhuwwah basyariyah yang dikenalkan oleh beliau,” tambahnya.
Sebagai tuan rumah yang juga mengelola rumah baca di desanya, Roni menyatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Baca Kiai Jabbar ini menjadi kesempatan baginya sebagai penggerak komunitas orang muda dan masyarakat sekitar untuk turut mendalami pemikiran-pemikiran Gus Dur.
“Beliau (Gus Dur) adalah tokoh yang menginspirasi orang muda di Kecamatan Silo selama ini. Sehingga pemikiran-pemikiran beliau dapat diteladani dan dikembangkan dalam bentuk gerakan orang muda yang memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat,” pungkasnya.