POLEWALI MANDAR – Komunitas GUSDURian Polewali Mandar kembali menggelar acara Forum 17-an yang bekerja sama dengan beberapa organisasi kepemudaan yang bertempat di Gedung Serbaguna Desa Lampoko, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Sabtu, 16 November 2024.
Acara ini mengusung tema “Kepemimpinan dalam Perspektif Kearifan Lokal Mandar”. Topik ini sengaja diangkat dalam menghadapi kontestasi pilkada serentak, di mana Polewali Mandar menjadi salah salah satu kabupaten yang menggelar pemilihan bupati-wakil bupati, serta pemilihan gubernur dan wakil gubernur Provinsi Sulawesi Barat.
Kegiatan kali ini menghadirkan dua narasumber untuk memantik diskusi, yaitu Pembina GUSDURian Polman Damalis dan Penulis Buku Aktualisasi Kearifan Lokal Budaya Mandar sekaligus Pembina GUSDURian Majene Hamzah Durisa.
Dalam kegiatan ini juga tampak hadir penyelenggara pemilihan kecamatan dan panwaslu Kecamatan Campalagian, tempat di mana diadakannya kegiatan ini.
Diskusi yang dipandu oleh Indra Dewi ini tampak mengalir dan interaktif. Diskusi banyak membahas tentang pengejahwantahan nilai-nilai luhur lokal Mandar agar bisa diimplementasikan dalam pemilihan pemimpin. Strength point kegiatan ini mengharapkan adanya kearifan lokal yang di kemudian hari bisa diimplementasikan dalam memilih pemimpin.
“Semisal seorang pemimpin harus situru Pau, gau Anna kedzo atau selaras dalam ucapan, sikap, dan tindakan dalam memimpin,” ungkap Hamzah Durisa.
Senada dengan Hamzah, Damalis juga menyampaikan bahwa pemimpin juga harus bahwa pemimpin harus pintar berbaur.
“Pemimpin itu harus tomanarang measisssang, ia harus pintar berbaur dengan ahli ekonomi, ilmu pertanian, arsitek, ilmuwan, agamawan, dan lain sebagainya,” ungkap Damalis.
Diskusi yang berjalan alot ini kemudian berakhir di pukul 23.00 WITA dengan sebuah kesimpulan bahwa sebagai pemilih harus memilih sesuai dengan idealisme, terutama bagaimana interpretasi nilai-nilai lokal di dalamnya.