MOJOKERTO – Dalam rangka memperingati Hari Toleransi Internasional, Komunitas GUSDURian Mojokerto menggelar kegiatan unik. Bekerja sama dengan MI Darul Huda Tambakagung, Membersamai siswa-siswi kelas 1 madrasah untuk melakukan kunjungan ke berbagai tempat ibadah di Kota Mojokerto.
Kegiatan yang bertema “Jalan Tol : Jalan-Jalan Toleransi” ini bertujuan untuk mengenalkan nilai-nilai kebinekaan dan toleransi kepada generasi sejak dini. sejalan dengan semangat ajaran Gus Dur tentang pentingnya hidup rukun di tengah perbedaan.
Bersama dengan guru2 hebat MI darul Huda Rute kunjungan dimulai dari TITD Hok Sian Kiong, tempat ibadah yang menjadi salah satu simbol keberagaman budaya dan religi di Mojokerto. Siswa disambut hangat oleh para pengurus. Tidak hanya dikenalkan dengan tokoh dan perayaan besar yang ada disini para siswa juga diberikan bingkisan sebagai tanda persaudaraan.
Selanjutnya, rombongan menuju Gereja GPIB untuk mengenal lebih dekat tentang agama Kristen . Di gereja, selain dikenalkan, siswa diperkenankan Bu pendeta bertanya terkait nama bagian-bagian gereja, kegiatan keagamaan, serta istilah2 di agama kristen.
Perjalanan diakhiri di Maha Vihara Majapahit, sebuah tempat yang menjadi pusat ibadah umat Buddha. Dipandu oleh Romo Saryono adik2 kita dipersilahkan berkeliling melihat bagian2 Vihara serta dengan sabar mengenalkan istilah2 yang ada di agama Buddha.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk memperkenalkan anak-anak sejak dini tentang keberagaman agama yang ada di Indonesia. Dengan mengunjungi langsung tempat-tempat ibadah, mereka bisa lebih memahami dan menghargai perbedaan,” ujar Mas ilul selaku koordinator Mojokerto.
Melalui kunjungan ini, semoga nilai-nilai toleransi dapat tertanam dalam hati generasi muda, sehingga mereka tumbuh menjadi individu yang menghargai perbedaan dan membawa pesan damai di masa depan. Karena sebagaimana pesan Gus Dur, “Agama melarang perpecahan bukan perbedaan.”