Merayakan Keberagaman di Malam Budaya Temu Nasional GUSDURian

JAKARTA – Jaringan GUSDURian menggelar acara Malam Budaya dalam perhelatan Temu Nasional (TUNAS) pada Sabtu (30/8) malam di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

Ketua Panitia TUNAS GUSDURian Nur Solikhin menjelaskan bahwa malam budaya diramaikan oleh penampilan dari sejumlah tokoh, seniman, penggerak GUSDURian, hingga penampilan dari dua putri Gus Dur yaitu, Alissa dan Inayah Wahid.

Inayah menampilkan monolog stand-up dengan memparodikan ibu-ibu berjilbab merah muda yang viral karena aksinya mengkritik kondisi politik di Indonesia. Sementara Alissa menyampaikan pidato kebangsaan dan memimpin seluruh peserta untuk menyanyikan lagu Indonesia Pusaka bersama-sama.

Solikhin menambahkan, Malam Budaya ini diikuti oleh kontingen GUSDURian dari dalam dan luar negeri dengan total lebih dari 1.000 peserta. Tidak hanya penampil, para peserta juga mengenakan baju adat yang menggambarkan keberagaman budaya di Indonesia.

“Seperti pada TUNAS sebelumnya, pada 2018 di Yogyakarta dan pada 2022 di Surabaya, para penggerak GUSDURian diminta memakai baju adat dari berbagai daerah sebagai identitas keberagaman,” jelasnya.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi medium merayakan keberagaman bagi para penggerak GUSDURian dan publik yang hadir. “Di sini, kita semua berasal dari berbagai latar belakang suku, ras, agama, dan budaya yang berbeda-beda, tapi melebur menjadi satu untuk merayakan keberagaman yang ada melalui kegiatan kebudayaan ini,” pungkasnya.

Kirab Budaya hingga Doa Lintas Iman

Sebelum memulai acara Malam Budaya, terdapat Kirab Budaya yang dimulai dari Gedung Replika Ka’bah ke Gedung Serba Guna tempat panggung budaya akan dilaksanakan. Dengan menyanyikan lagu-lagu daerah dari masing-masing kontingen, para penggerak GUSDURian terlihat bernyanyi dengan bersemangat diiringi musik dan Ondel-Ondel Kesenian Budaya Betawi.

Selain itu, berbagai penampilan juga disuguhkan untuk menghibur peserta TUNAS, seperti penampilan Tari & Flashmob, Pencak Silat, Pembacaan Puisi Kongres Ulama, Musik Akustik, Teater Interaktif, Musik Medley Nusantara, Stand-up Comedy, Monolog, hingga nyanyian Indonesia Pusaka sebagai penutup penampilan Malam Budaya TUNAS 2025.

Penampilan Teater dan pembacaan Pancasila dari Kelompok Bermain Bakat (KGD) Surakarta memukau peserta TUNAS, yang menghembuskan pesan-pesan perjuangan bangsa dari awal berdiri hingga kondisi bangsa saat ini.

Acara ditutup dengan tahlilan mendoakan keselamatan segenap bangsa atas kondisi Indonesia yang sedang mencekam. Pada kesempatan ini, para tokoh dari lintas agama juga hadir dan naik ke atas panggung untuk turut berdoa, seperti pemuka agama Katolik, Buddha, dan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *