Hebat! Alissa Wahid hingga Susi Pudjiastuti Raih Penghargaan Women in SDGs Action Award 2025

JAKARTA – Dua sosok perempuan tangguh Indonesia, Alissa Qotrunnada Wahid dan Susi Pudjiastuti, menjadi sorotan dalam ajang ‘Women in SDGs Action Award 2025’ yang digelar oleh Bisnis Indonesia, Selasa (11/11/2025).

Penghargaan bergengsi ini menjadi bentuk apresiasi atas kiprah mereka dalam memperjuangkan pembangunan berkelanjutan dan kesetaraan gender, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang diinisiasi oleh PBB.

Agenda bertemakan ‘Empowering Women for Sustainable Future’ ini dihelat di Jakarta dan menghadirkan 34 perempuan inspiratif dari berbagai bidang. Mereka dinilai telah menciptakan dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi yang nyata bagi Indonesia.

Salah satu penerima penghargaan Women in SDGs Action Award 2025′ adalah Direktur Jaringan GUSDURian, Alissa Wahid. Dirinya dikenal luas atas kiprahnya dalam memperkuat nilai toleransi, keadilan sosial, dan kemanusiaan di tengah masyarakat yang majemuk.

Putri sulung Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menggerakkan Jaringan GUSDURian di berbagai daerah dalam memperjuangkan harmoni sosial lintas agama dan budaya.

Kontribusi Alissa (sapaannya) sejalan dengan SDGs poin ke-16, yaitu Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat. Melalui pendekatan inklusif dan dialog lintas komunitas, ia berhasil menanamkan semangat kebersamaan di tengah perbedaan.

“Pembangunan berkelanjutan hanya bisa tercapai bila masyarakat hidup dalam keadilan dan kedamaian,” papar Alissa usai menerima penghargaan.

Pengakuan yang diterimanya lewat Women in SDGs Action Award 2025 menjadi simbol atas dedikasi panjangnya dalam membangun fondasi perdamaian berbasis nilai-nilai kemanusiaan. Bagi Alissa, kesetaraan gender bukan hanya tentang posisi perempuan, tetapi tentang memberi ruang bagi setiap manusia dalam berkontribusi secara adil dan bermartabat.

Selain Alissa, nama Susi Pudjiastuti sudah lama identik dengan keberanian dan kemandirian. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini kembali mendapat apresiasi atas konsistensinya menjaga laut dan memperjuangkan hak-hak nelayan lokal.

Melalui perusahaannya, PT ASI Pudjiastuti Marine Product, Susi (panggilan akrabnya) berkomitmen mengembangkan ekonomi pesisir berkelanjutan serta menekan praktik eksploitasi laut yang merusak lingkungan.

Kontribusinya mencerminkan SDGs poin ke-14 (Life Below Water) menjaga ekosistem laut agar tetap lestari. “Menjaga laut berarti menjaga masa depan bangsa,” terang Susi dalam pidato penerimaan penghargaan, disambut tepuk tangan meriah dari hadirin.

Dedikasi Susi menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau organisasi internasional, tetapi juga gerakan nyata yang dimulai dari individu berprinsip kuat. Perannya menjadi inspirasi bagi banyak perempuan untuk berani mengambil peran strategis dalam isu lingkungan dan kemandirian ekonomi.

Ajang penghargaan inisiatif Bisnis Indonesia Group ini dalam rangka HUT ke-40 tahun perusahaan media tersebut. Tidak sekadar bentuk apresiasi, tapi juga wadah kolaborasi lintas sektor -pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil- guna mempercepat pencapaian SDGs di Indonesia.

Presiden Komisaris Bisnis Indonesia Group, Hariyadi Sukamdani menegaskan, penghargaan ini merupakan dukungan nyata terhadap tujuan ke-5 SDGs, yakni Kesetaraan Gender.

“Perempuan berperan besar dalam menciptakan masyarakat yang inklusif dan berdaya saing. Kemajuan mereka adalah progres yang harus terus kita dukung,” ujar Hariyadi dalam sambutannya.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi menyoroti pentingnya pemberdayaan perempuan sebagai fondasi pembangunan.

“Perempuan Indonesia telah membuktikan bahwa mereka adalah agen perubahan yang membawa solusi nyata untuk tantangan bangsa,” pungkas Arifah.

Sebagai informasi, selain Alissa Wahid dan Susi Pudjiastuti, penghargaan ini juga diberikan kepada perempuan dari berbagai latar belakang -akademisi, aktivis sosial, pelaku UMKM, hingga inovator teknologi.

Mereka semua memiliki benang merah yang sama: komitmen untuk membawa perubahan berkelanjutan melalui aksi nyata di komunitasnya masing-masing.

Dari menjaga laut, menanam toleransi, hingga mengembangkan ekonomi rakyat, kiprah mereka menegaskan bahwa pemberdayaan perempuan adalah pondasi masa depan Indonesia yang berkelanjutan.

Jurnalis. Penggerak Komunitas GUSDURian Jepara, Jawa Tengah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *