SUMENEP – Komunitas GUSDURian Sumenep didampingi oleh Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian menggelar Temu Kebangsaan bersama para tokoh dan stakeholder lokal di Kabupaten Sumenep Madura Jumat, (13/10/2023) di Aula Mini Instika, Guluk-guluk, Sumenep.
Diketahui, Temu Kebangsaan ini dihadiri oleh berbagai elemen keorganisasian dan tokoh, mulai dari tokoh pendidikan, tokoh pesantren, tokoh lingkungan, tokoh lintas iman, pimpinan perguruan tinggi, organisasi kepemudaan, hingga organisasi kemasyarakatan, dan lainnya.
Jay Akhmad, Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian dalam sambutannya mengatakan bahwa Temu Kebangsaan ini dilaksanakan sebagai upaya memberikan kontribusi teman-teman GUSDURian Sumenep hadir di Kabupaten Sumenep.
“GUSDURian hadir untuk meneladani apa yang sudah diwariskan oleh Gus Dur. Namanya aja GUSDURian. Bedanya Gus Dur dengan GUSDURian ya karena “ian”-nya itu. Artinya, tidak ada GUSDURian kalau tidak ada Gus Dur. Yang artinya pula adanya GUSDURian karena Gus Dur,” katanya.
Lebih lanjut, Jay Akhmad mengutip pesan dari Alissa Wahid, Koordinator Jaringan GUSDURian yang sering kali mengatakan pertemuan kebangsaan ini tidak hanya untuk membesarkan-besarkan sosok Gus Dur.
“Biasanya kalau ada salah satu anggota keluarga meninggal, salah satu yang menarik dibicarakan adalah warisan. Keluarganya Gus Dur juga, siapa yang akan melanjutkan warisan Gus Dur? Akhirnya, keluarga bersepakat bahwa memang warisan Gus Dur tidak hanya bisa dilanjutkan oleh keluarga. Pun juga akhirnya Gus Dur tidak hanya dimiliki oleh keluarga,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa Jaringan GUSDURian adalah wadah bagi penerus perjuangan Gus Dur untuk menyebarkan gagasan dan pemikiran Gus Dur di ruang non-politik praktis.
“Artinya, Jaringan GUSDURian tidak terlibat dalam politik praktis. Tetapi GUSDURian terlibat dalam politik kebangsaan. Kalau merujuk ke Kiai Sahal Mahfud yang tidak hanya ribut politik praktis tetapi politik tingkat tinggi, yaitu politik kebangsaan,” ungkapnya.
Ia berharap pertemuan kebangsaan ini tidak untuk pertama dan terakhir. Tetapi Temu Kebangsaan ini menjadi awalan untuk terus berlanjut dan bergilir di ruang masing-masing. Karenanya, GUSDURian berharap adanya masukan-masukan dan dialog terutama tentang kondisi Sumenep hari ini.
“Maka kami berharap masukan dan dialog bagaimana kondisi Sumenep hari ini dari apa yang kita baca sehingga menjadi Sumenep yang lebih baik. Kita bisa terus bertemu dan membicarakan tentang hal-hal yang bisa dilakukan bersama dengan kapasitas yang dimiliki oleh jejaring masing-masing,” pungkasnya.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan FGD (Forum Group Discussion) bersama dengan jejaring lokal yang dipimpin oleh Dr. KH. Muhammad Husnan, Rektor Institut Sains dan Teknologi Annuqayah yang juga menjadi Ketua ISNU Kabupaten Sumenep.