KABUPATEN BLITAR – Sabtu, 28 Desember 2024, Komunitas GUSDURian Kabupaten Blitar mengadakan kunjungan ke Pura Agung Arga Sunya yang terletak di Krisik, Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian acara menyongsong Haul Gus Dur ke-15 yang akan dilaksanakan pada akhir Januari mendatang. Salah satu agenda dalam peringatan ini adalah sowan ke para pemuka agama di wilayah Blitar Raya.
Kunjungan ke Pura Agung Arga Sunya ini merupakan lanjutan dari rangkaian kegiatan sowan lintas agama yang telah dilakukan sebelumnya, termasuk kunjungan ke rumah Pandhita Budi Prayitno selaku Ketua PC Magabudhi (Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia) Kabupaten Blitar, Kiai Ali Syaifullah selaku Pengasuh Pondok Pesantren Darur Roja’ Blitar, dan anjangsana peringatan Natal di Paroki Santa Maria Blitar.
Di sana, rombongan disambut dengan hangat oleh Bopo Priyoko, Ketua Pangempon Pura Agung Arga Sunya. Bopo Priyoko mengaku sangat senang dengan kehadiran GUSDURian di sana. Bahkan dirinya mengizinkan rombongan untuk melihat setiap sudut pura.
Sembari rombongan terpukau mengamati arsitektur pura yang indah, ia memberikan pesan, “Panjenengan semua saya izinkan untuk melihat ke dalam pura supaya panjenengan tahu Agama Hindu tidak dari luar saja. Sehingga kita bisa bersama-sama memperjuangkan pluralisme”, ujar Bopo Priyoko.
Bopo Priyoko memandu berkeliling pura, menceritakan filosofi di balik ukiran-ukiran indah, tradisi yang mengakar dan menjawab setiap pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan.
“Kami sangat senang berkesempatan berkunjung ke Pura Agung Arga Sunya. Karena, kami menjadi semakin paham bahwa setiap sudut pura memiliki filosofi, mengajarkan tentang harmoni dan kebijaksanaan. Kami juga mendapatkan banyak pesan bermakna yang bisa kami bawa pulang untuk dijadikan bekal menjalani hidup. Dari situ, kami pun menyadari bahwa pada dasarnya semua agama memiliki tujuan yang sama, yaitu menanamkan dan menyebarkan kebaikan”, ujar salah satu anggota GUSDURian Kabupaten Blitar.
Meski bertemu belum lama, rombongan sudah sangat akrab. Bahkan sembari berbincang, rombongan dan juga Bopo Priyoko menyelipkan guyonan-guyonan sehingga semua bisa tertawa bersama. “Umur se-kita ini, kalau ngobrol ya gini, dengan guyonan-guyonan, tidak kaku. Kalau kita diskusi kaku, nanti pengen cepat-cepat pulang. Nyatanya, sampean semua ya tetep di sini sampai sekarang”, ujarnya. Lantas disambut tawa oleh semua rombongan.
Di akhir sowan, Bopo Priyoko menyampaikan pesan supaya menjadi manusia yang moderat. Ia juga berpesan supaya di lain kesempatan GUSDURian Kabupaten Blitar bisa berkunjung kembali ke sana. Kunjungan ini menjadi pengingat bagi semuanya akan indahnya keberagaman yang dirajut dengan saling memahami.