Author: Wiji Nurasih

HomeWiji Nurasih
Wiji Nurasih

Wiji Nurasih

Penggerak Komunitas GUSDURian Yogyakarta. Saat ini aktif bekerja di Divisi Penelitian dan Advokasi Mitra Wacana.

Di suatu sore, aku bersama seorang teman bergegas meninggalkan kantor sesaat sebelum jam kerja habis. Kami mendapat undangan ke Monumen Antroposen yang lokasinya tidak jauh dari TPA Piyungan, Kabupaten Bantul. Dalam suasana yang teduh, hangat berpadu semilir angin, aku dibonceng dari Gedongkuning menuju Pleret. Jalanan ramai, kami bergerak lambat. Meski sudah menunggang motor berbodi ramping, …

“Agama adalah penyelamat manusia dari dosa dan api neraka”. Barangkali itulah pandangan beragama yang dilekatkan kuat-kuat dalam kesadaran kita sejak kecil. Baru belakangan ini, ketika krisis iklim sampai pada titik terparah dalam sejarah, para agamawan, akademisi, serta aktivis mulai membangun dan menguatkan kesadaran bahwa “agama bukan hanya soal dosa-pahala, surga-neraka, halal-haram. Agama juga tentang alam …

Media merupakan corong korporasi, politik, ekonomi, keagamaan, dan lain sebagainya. Segala kepentingan dalam kehidupan manusia dikomunikasikan melalui media. Tidak mengherankan jika pengaruh media begitu besar terhadap opini dan persepsi publik. Bahkan pada skala yang lebih jauh, sangat mungkin jika media memengaruhi pandangan dunia (weltanschauung) seseorang. Jika diperinci, pengaruh media bisa merambah pada filsafat hidup (meliputi: …

Dalam momen Ramadan 2025 ini, polisi di Lombok Tengah memancing keributan di jagat maya. Inisiatif mereka untuk memberlakukan “tilang syariah” menuai perdebatan di media. Apa itu tilang syariah? Tilang syariah merupakan cara unik polisi Lombok untuk menindak pelanggar lalu lintas. Bedanya dengan tilang biasa terletak pada jenis konsekuensi yang diberikan. Umumnya, polisi menahan kendaraan atau …

Kian hari, lingkungan menghadapi krisis yang semakin parah. Gempuran kerusakan menyerbu air, darat, dan udara. Memasuki bulan Ramadan, sudah saatnya kita tidak sebatas menghayatinya dengan menahan lapar, dahaga, amarah, dan hawa nafsu semata, melainkan memaknainya lebih jauh sebagai momen pertobatan dan tirakat ekologis terlebih di tengah krisis sampah yang mendera Yogyakarta. Pernyataan tersebut bukan tanpa …

Tahun 2025 baru berlangsung sebentar, tapi kita sudah diperlihatkan begitu banyak amukan alam di berbagai belahan dunia. Banjir merajalela, sungai tercemar oleh aktivitas tambang, kebakaran hutan membahana, hingga persoalan sampah di mana-mana. Yang terakhir disebut itu persoalan lawas, tak peduli tahun demi tahun telah berganti. Tapi kalau kita ingat-ingat, sambutan penuh amarah alam pada awal …

Di media sosial, postingan-postingan dari akun dalam dan luar negeri banyak mengabarkan soal digulingkannya Bashar Al-Assad di Suriah belakangan ini. Tumbangnya kekuasaan Presiden Assad ini membawa kebahagiaan bagi penduduk Suriah di mana pun berada. Selebrasi atas kekalahan Assad di negara yang dipimpinnya sendiri menyeruak di seantero dunia, sebutlah di Turki, Inggris, Swedia, Perancis, Belanda, Jerman, …

Suatu sore ketika aku mengobrol dengan teman-teman tentang program terdekat Komunitas GUSDURian Jogja, seseorang mengirimiku tiga pesan melalui sambungan WhatsApp. Pesan pertama menanyakan apakah aku ada kegiatan di akhir pekan? Pesan kedua  menyampaikan bahwa dua sampai lima orang dari penggerak komunitas diminta terlibat sebagai pendamping lansia dan menjadi talent dalam produksi Memorial Documentary Film yang …

YOGYAKARTA - Suara emas dua kawan tuna netra berduet diiringi alunan piano menggema di Gedung Multi Purpose kala siang menjelang sore, Selasa 10 Desember 2024. Tiga persembahan lagu yang syahdu pembuka acara disambut tepuk tangan meriah hadirin Talkshow Religion for Humanity and Environment yang berlangsung di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Acara ini merupakan kerja sama …

Rentan dalam konteks masyarakat bukanlah kondisi yang terjadi secara natural. Ada sistem dan mekanisme “perentanan” yang berjalan terus-menerus dalam lini sejarah manusia hingga hari ini, tidak terkecuali di Indonesia. Akar perentanan ini telah tertimbun sedemikian dalam sehingga banyak orang, baik masyarakat yang direntankan maupun masyarakat di luar kelompok rentan, menerima begitu saja fenomena tersebut seolah …

  • 1
  • 2