Social Media

Peringati Haul Gus Dur ke-12: Koordinator GUSDURian Ciputat Isi Kajian di Rayon PBA PMII Ciputat

Dalam rangka memperingati hari wafatnya Gus Dur ke-12 Rayon Pendidikan Bahasa Arab (PBA) dan Pendidikan Agama Islam (PAI) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) gelar kajian bertemakan “Konsep Warisan Pluralisme Gus Dur, Gus Dur Menelandankan, Kita Melanjutkan”.

Kegiatan ini berlangsung di sekretariat rayon PBA pada Kamis, (6/1/2022) malam dan dihadiri oleh anggota PMII. Acara dimulai dengan pembacaan Surat Yasin dan tahlil, serta marhabanan, lalu dilanjut dengan kajian.

Di awal penyampaiannya, Rafi Sihabudin selaku narasumber menjelaskan irisan perbedaan antara manusia dengan hewan. Menurutnya, pandangan hewan dengan manusia jelas berbeda. Perbedaan itu terkait pandangan terhadap realitas. Hewan jika melihat realitas hanya tunggal saja, sementara manusia melihat realitas itu ganda. Manusia mampu melihat dalam berbagai sisi.

“Hewan jika melihat kayu, ya dia hanya mengartikan sebatas dengan kayu, tidak lebih,” ucap Rafi “Sementara manusia ketika melihat kayu, bisa menjadi meja, rumah, pintu,” sambungnya.

Demikian halnya dengan pluralisme. Pluralisme tergantung bagaimana dan siapa yang memandang. Ia dapat dilihat dari banyak sisi.

Lebih lanjut Rafi menuturkan, sekalipun gagasan pluralisme lahir dari peradaban Barat, namun ia tetap harus dipahami secara murni untuk mendapatkan nilai-nilainya. Oleh karena itu Gus Dur hadir menampilkan gagasan pluralismenya.

“Dalam mengkonsepsikan pluralisme di atas, Gus Dur tentunya mempunyai landasan yang kuat, yaitu keislaman, demokrasi, kemajemukan, kebangsaan, dan keindonesiaan,” ungkap koordinator GUSDURian tersebut.

Islam menghendaki adanya keberagaman, dan dengan keberagaman yang ada itu menuntut untuk secara aktif berdialog dan berkolaborasi berbuat kebaikan kepada sesama manusia.

Sementara itu, Ketua rayon PBA Achmad Faiz Taftazani membeberkan bahwa peringatan haul Gus Dur bukan diadakan kali ini saja. Di tahun-tahun sebelumnya, rayon PBA aktif memperingati haul Gus Dur. Ia berharap dengan diselanggarakannya haul Gus Dur, teman-teman mahasiswa khususnya anggota PMII mampu meneladani sosok Gus Dur.

“Sebagaimana yang menjadi landasan nilai di PMII yakni tawasuth, tasamuh, tawazun dan ta’adul, mari kita letakkan Gus Dur sebagai kata kerja, meletakkan Gus Dur sebagai sosok yang inspiratif serta berusaha untuk bisa melanjutkan apa yang sudah dikerjakannya,” tutur Faiz.

Sebagai informasi, dalam waktu dekat insyaallah GUSDURian Ciputat akan menggelar peringatan Haul Gus Dur. Haul kali ini akan diadakan dua kali, pertama online dan kedua offline. Adapun bentuk kegiatannya berupa diskusi bedah buku dan malam kebudayaan Gus Dur.

Penggerak Komunitas GUSDURian Ciputat, Tangerang Selatan.