Menyebut nama Gus Dur—alias Abdurrahman Wahid— sama dengan membangkitkan sosok yang hidup di persimpangan antara humor, kebijaksanaan, dan keberanian. Ia bukan sekadar tokoh politik, ulama, atau pejuang pluralisme. Ia juga seorang penulis yang produktif, seorang pembaca rakus, dan seorang pendebat yang tak kenal takut. Menulis dan membaca adalah dua napas yang membuat Gus Dur tetap …