Cerita Gusdurian Peduli Bantu Warga Terdampak Covid di Kepulauan

Sejak ditetapkannya Covid-19 pada Maret 2020 lalu, Jaringan GUSDURian Peduli terus bergerak membantu warga yang paling rentan terdampak pandemi. Bahkan, tercatat sampai hari ini 150 komunitas telah bergerak membantu warga terdampak Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Jaringan GUSDURian Peduli, Gus Aak Abdullah al-Kudus dalam acara Konser Amal dan Doa untuk Negeri, Jumat (23/7). Dalam sambutannya, Gus Aak menceritakan berbagai kondisi lapangan masyarakat terdampak Covid di berbagai daerah.

“Awal pandemi masyarakat minta bantuan sembako dan obat-obatan. Sekarang, kondisinya berbeda. Masyarakat minta bantuan peti mati. Bahkan, di Madura minta alat berat untuk menggali kubur,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa di Madura, jangankan untuk mencari oksigen, masker saja susah. Bahkan, untuk menuju rumah sakit terdekat saja butuh lima jam menggunakan perahu. Namun, persoalannya perahu tersebut tidak bisa dipakai untuk orang yang terpapar Covid karena takut menular.

Perihal itu, GUSDURian Peduli telah membeli satu unit kapal ambulans laut untuk membantu warga terdampak Covid-19 di Madura dan Flores. Namun, ia berharap bisa menyediakan lebih banyak ambulans lagi.

“Ahad lalu kami sudah membeli satu unit kapal ambulans laut untuk di Madura dan satu lagi akan kami tempatkan di Flores Timur,” terang Gus Aak.

Selain itu, ia juga melaporkan bahwa ada 120.000 anak di Indonesia yang terpaksa harus menjadi yatim karena pandemi. Berdasarkan data pemerintah, terdapat 26.000 orang yang meninggal karena Covid sehingga jika direrata ada 120.000 anak di negeri ini yang terpaksa menjadi yatim.

“Oleh sebab itu, pagi tadi, kami memberi santunan untuk anak-anak yatim yang orang tuanya meninggal karena Covid-19,” imbuh Gus Aak.

Sebab itu, kata dia, GUSDURian Peduli terus bergerak membantu tenaga kesehatan dan petugas pemakaman mulai dari kebutuhan APD dan paket imun terdiri dari susu, madu, vitamin, dan lainnya. Di Pare, GUSDURian membuat peti mati dan melakukan pemulasaran jenazah.

GUSDURian Peduli juga telah membuat bantuan pendampingan untuk masyarakat yang sedang isolasi mandiri di 15 Kota. Adapun paket isoman sendiri terdiri dari paket sembako, paket kesehatan, serta layanan konsultasi dokter.

Sebagai informasi, penggalangan donasi dari acara konser amal dan doa untuk negeri tersebut masih terus dibuka hingga 30 hari ke depan. Bagi yang ingin berdonasi bisa melalui Konser Doa untuk Negeri, donasi tersebut untuk membantu para relawan kemanusiaan Covid-19, para tenaga kesehatan dan masyarakat yang sedang isoman.

(Artikel ini pertama kali dimuat di nu.or.id)

Penggerak Komunitas GUSDURian Bekasi.