Temu Kebangsaan Orang Muda Indonesia 2022 sukses digelar di Cico Resort, Bogor, Jawa Barat, Jum’at (1-3/7/2022). Temu Kebangsaan kali ini mengusungkan tema “Optimalisasi Peran Muda Dalam Merawat Indonesia sebagai Rumah Bersama”. Acara tersebut dihadiri sekitar 70 peserta dari berbagai latar agama dan keyakinan.
Dalam sambutannya, Thomas Albertin selaku Ketua Forum Acara Temu Kebangsaan Orang Muda membeberkan alasan mengapa Temu Kebangsaan digelar secara offline.
“Kami memang tidak menggelar acara secara daring karena mengingat pertemuan penggerak lintas iman dan kepercayaan ini membutuhkan interaksi lebih aktif dan bonding satu sama lain untuk menjadi sebuah tim,” ucap Thomas.
“Pasca acara ini, semua penggerak yang bertemu akan melakukan rencana tindak lanjut ke depan. Untuk itu dibutuhkan perjumpaan secara langsung. Tentunya akan melalui serangkain protokol kesehatan yang ketat,” imbuhnya.
Sementara itu Romo Frans Kristi Adi Prasetya selaku steering committee mengatakan Temu Kebangsaan baru dapat diadakan kembali setelah dua tahun lamanya terjeda lantaran pandemi Covid. Romo berharap, para peserta agar bisa menjalankan proses dengan baik selama tiga hari ke depan.
Romo Kristi menyebut bahwa orang muda adalah penerus bangsa. Romo meyakini orang muda adalah pemilik masa depan dan masa kini.
“Saya meyakini bahwa orang-orang muda adalah masa kini dan masa depan, ada semuanya. Maka peran Anda di dalam membangun Indonesia sebagai rumah bersama sangat penting, siapa pun Anda,” terang Romo.
“Saya percaya, tiga hari ke depan akan menjadi tiga hari yang indah bagi kita semua untuk saling bercakap-cakap, berjumpa, berdiskusi, berkolaborasi dan saling melengkapi dengan potensi dan minat kalian sebagai orang muda,” kata Romo menambahkan.
Temu Kebangsaan tahun ini memfokuskan pembahasan mengenai “Indonesia sebagai Rumah Bersama” pembahasan itu dikatakan perlu lantaran dalam beberapa tahun ke depan, bangsa Indonesia akan menjalani pesta demokrasi. Dengan begitu diharapkan, orang-orang muda dapat turut serta mewujudkan iklim Indonesia yang inklusif dan nondiskriminatif.
Selama acara berlangsung, peserta mengikuti tiga forum group discussion dan diskusi panel. Diskusi panel kali ini menghadirkan tokoh nasional seperti Sandrayanti Moniaga selaku Komisioner Pengkajian dan Penelitian KOMNAS HAM dan lain-lain. Sementara forum group discussion peserta akan mendiskusikan isu-isu nasional seperti pendidikan, media, lingkungan, kewirausahaan, hingga antikorupsi.
Sebagai informasi, Temu Kebangsaan Orang Muda Indonesia merupakan komunitas yang digagas oleh lima organisasi yakni, Komisi Kepemudaan Koferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Biro Pemuda dan Remaja Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Jaringan GUSDURian, DPN Peradah dan Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI).
Sejak awal berdirinya pada tahun 2016 hingga tahun sekarang, temu kebangsaan telah mengeluarkan lima angkatan dengan jumlah alumni mencapai angka ratusan. Harapannya, para alumni dapat menyemai nilai-nilai kerukunan di tengah masyarakat yang majemuk.