Berbagi Kebahagiaan Ramadan: Gerdu Suroboyo Ajak Anak Panti Mewarnai dan Buka Puasa Bersama

Buka puasa bersama merupakan kegiatan yang ditunggu-tunggu saat bulan Ramadan. Aktivitas ini menjadi momen untuk berkumpul dengan orang-orang terdekat seperti keluarga, kerabat, sanak famili, teman sejawat, dan lainnya.

Berbagai makanan lezat dengan menu-menu spesial menjadi pelengkap suka cita yang siap dihidangkan di meja makan menjelang waktu berbuka. Bahkan saat Ramadan kerap dijumpai orang-orang berbagi takjil dan makanan untuk berbuka di jalan raya ataupun masjid.

Lain dari itu, Komunitas GUSDURian Surabaya (Gerdu Suroboyo) menggelar acara buka puasa bersama di Panti Yauma, Asrama Yatim dan Dhuafa, yang berlokasi di Jalan Raya Karang Asem No. 8, RT 04/RW 11, Ploso, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya, Jawa Timur. Acara yang digelar pada Minggu, 9 April 2023 tersebut sekaligus mengajak anak panti ngabuburit dengan mewarnai.

Panti tersebut diurus oleh pasangan suami istri bernama Bapak Nur dan Ibu Zainab yang ditugaskan mengelola sejak tahun 2019 bersama dua pengurus yang sekaligus menjadi guru ngaji. Panti Yauma sendiri berpusat di Jawa Barat, sedangkan di Surabaya terdapat lima titik yang salah satunya berlokasi di Karang Asem.

Panti Yauma Karang Asem hanya memiliki tiga kamar: satu ditempati Bapak Nur dan Ibu Zainab, satu kamar untuk dua pengurus, sedangkan sisa satu kamar lainnya ditempati anak-anak. “Karena tempat kami sempit dan kekurangan lahan, jadi kami hanya mampu menampung enam orang anak untuk bermukim di sini, bahkan rumah ini saja juga masih sewa,” ungkap Bapak Nur.

Bapak Nur menambahkan, “Jadi selain enam anak itu, lainnya tidak bermukim. Untuk anak perempuan memang ditempatkan terpisah, yaitu di daerah Panti Yauma Menur. Kami juga memiliki program menyantuni orang tua jompo,” tambah pengelola panti tersebut.

Berdasarkan kondisi sosial inilah Gerdu Suroboyo memilih Panti Asuhan Yauma Karang Asem dan melaksanakan kegiatan buka puasa bersama dan mewarnai bersama enam belas orang anak dari yang mukim, warga sekitar, dan anak panti putri dari Panti Asuhan Yauma di Menur.

Seluruh anak-anak panti masih duduk di bangku SD dan sudah melaksanakan ibadah puasa. Momen ngabuburit tentu menjadi waktu yang pas untuk digunakan dengan melakukan hal positif seraya menunggu azan maghrib dikumandangkan. Pada umumnya kegiatan ngabuburit dilaksanakan dengan ceramah agama, kultum, dan lain sebagainya.

Melihat target audien yang masih SD, maka kegiatan mewarnai dilihat sebagai kegiatan yang paling cocok. Adapun media yang dipilih yaitu tote bag. Di Surabaya sendiri terdapat larangan menggunakan tas plastik saat berbelanja di supermarket ataupun toko retail sehingga harus membawa kantong belanjaan sendiri. Tote bag yang sudah diwarnai nantinya bisa digunakan untuk belanja.

Dalam kegiatan sehari-hari tote bag juga dapat digunakan sebagai wadah mukena, buku, dan lainnya. Selain nilai estetika, tote bag jelas memiliki banyak fungsi dan kegunaan.

Kegiatan mewarnai ini didampingi oleh Kak Alamanda, seorang penggerak dan aktivis seni di Surabaya. Sebelumnya tote bag tersebut sudah digambar dengan motif tertentu dan setiap anak mendapatkannya secara acak setelah memilih gulungan kertas bertuliskan jenis gambar.

Kegiatan ini juga melatih kreativitas anak dan memperkenalkan mereka tentang warna. Seperti yang terjadi di tengah-tengah kegiatan menggambar, rupanya cat warna biru sudah habis terpakai. Kak Alamanda kemudian mengajarkan untuk menciptakan warna biru dengan mencampur cat warna hijau dan kuning.

Fathurrahman, salah satu penggerak Gerdu Suroboyo memaparkan, “Ngabuburit dengan mewarnai sengaja dipilih karena anak kecil itu biasanya suka melakukan kegiatan-kegiatan kreatif seperti menggambar dan mewarnai, berbeda dengan anak remaja atau dewasa yang biasa membantu menyiapkan buka puasa,ujar pria yang akrab dipanggil Mas Fathur tersebut.


Faktor lingkungan, keluarga, orang tua, dan sebagainya sangat berperan dalam menciptakan karakter anak. Hal ini tentu menjadi tantangan sendiri bagi anak Panti Yauma yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan mengembangkan skill mereka, terutama dalam bidang seni.

Setelah selesai mewarnai, semua anak foto bersama sambil menunjukkan hasil karya masing-masing dengan gembira. Tak lama setelah itu azan maghrib dikumandangkan, makanan dan minuman untuk buka puasa pun disajikan. Setelah membatalkan puasa dengan minum minuman segar dan menyantap puding, semua anak bergegas melaksanakan salat maghrib berjamaah bersama Gerdu Suroboyo dan pengurus panti.

Selepas salat maghrib, seluruh anak dengan tertib berbaris untuk menerima makanan dan bingkisan yang telah disiapkan oleh Gerdu Suroboyo. Pada hari itu, kebahagian dan sukacita tuntas dibagikan oleh Gerdu Suroboyo kepada anak-anak Panti Yauma Karang Asem Surabaya.

Penggerak Gerdu Suroboyo/Komunitas GUSDURian Surabaya, Jawa Timur.