Komunitas GUSDURian Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) meraih momen bersejarah dengan menggelar sebuah pertemuan komunitas (community meeting) yang penuh inspirasi. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 15-16 Agustus 2023 ini menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat komunitas dan membangun visi yang lebih kokoh.
Acara yang berlangsung di Queen Resto Sondana, Kecamatan Bolaang Uki ini dihadiri oleh para tokoh sentral dari Jaringan GUSDURian, termasuk di antaranya adalah Ahmad Fatin Ilfi sebagai perwakilan dari Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan GUSDURian, serta Suaib Prawono dan Djemi Radji selaku Koordinator Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampapua). Keberadaan para tokoh ini memberikan semangat baru bagi GUSDURian Bolsel dalam mengembangkan gerakan yang dijiwai oleh Nilai, Pemikiran, dan Keteladanan (NPK) Gus Dur.
“Kami sangat senang karena ini kali pertama GUSDURian Bolsel mendapat kunjungan langsung dari Seknas Jaringan GUSDURian. Saya berharap materi yang saya dapat selama pertemuan komunitas ini bisa memaksimalkan upaya kerja kami di komunitas,” ungkap Utin, salah satu peserta dari GUSDURian Bolsel.
Dalam suasana penuh semangat, pertemuan komunitas ini bukan hanya sekadar kumpul-kumpul biasa. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kapasitas para penggerak komunitas, mengokohkan visi bersama, dan merumuskan isu-isu prioritas yang akan dijadikan fokus kerja GUSDURian Bolsel di masa mendatang.
“Tentu tujuannya untuk membangun gerakan GUSDURian Bolsel berkelanjutan, yang fondasinya adalah Nilai, Pemikiran, dan Keteladanan (NPK) Gus Dur,” ujar Fatin yang juga berperan sebagai fasilitator dalam pertemuan komunitas tersebut.
Dalam suasana yang sama, Koordinator Wilayah Sulampapua, Suaib Prawono, menekankan pentingnya kualitas dalam pengembangan Jaringan GUSDURian. “Jaringan GUSDURian tidak hanya perlu berkembang dalam hal kuantitas, tetapi juga perlu meningkatkan kualitasnya,” ujarnya.
Setelah diskusi yang intensif, GUSDURian Bolsel berhasil menetapkan tiga isu prioritas yang akan menjadi fokus utama kerja di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). Isu-isu tersebut meliputi bidang pendidikan, kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, serta polemik pendirian rumah ibadah. Dengan tekad yang kuat dan semangat yang membara, GUSDURian Bolsel siap melangkah maju untuk mewujudkan perubahan positif yang diinspirasi oleh pemikiran dan keteladanan Gus Dur.
Momentum ini tidak hanya menjadi langkah awal, tetapi juga penegasan bahwa semangat GUSDURian Bolsel tidak pernah padam. Dengan dukungan dan visi yang jelas, komunitas ini telah memulai perjalanan menuju masa depan yang lebih cerah, di mana nilai-nilai kebijaksanaan dan kepemimpinan Gus Dur akan terus diperjuangkan.