Dur..
Dur..
Dur..
Suara dengkuran di beranda
Orang gemuk berkacamata
Berkaos polos
Dan pendek celananya
Berwibawa………
Sebelum celana itu terpotong
Hari-harinya dihiasi celana panjang
Jarang bersarung
Namun masih sering berkopiah
Dan mengenakan batik kesayangan
Berkopiah keberagaman…
Memberi angin segar kepada orang-orang yang terpinggirkan
Berbatik peradaban
Mengukir sejarah bersama orang-orang di semua lapisan
Berkacamata keadilan
Menyuarakan kebenaran
Membasmi ketidakadilan
Yang terkadang juga membuat ketawa terpingkal-pingkal
Berkalam kemajuan
Tanpa meninggalkan Kalam lama yang dianggap usang
Sebelum mengenakan,
Celana pendek yang penuh kebebasan
Bermula dari celana panjang,
Celana yang dirajut dengan benang ilmu
dan pengetahuan
. Dengan proses yang juga panjang
Dengan warna dan memorabilia
Yang penuh keabadian…..
Sang Ksatria bercelana panjang
Turut serta membuka kran demokrasi
Di negeri sebelumnya,
Di mana moncong senjata adalah segalanya
Sang Ksatria bercelana panjang………
Telah mengajarkan banyak hal
Untuk kehidupan
Menghargai pemikiran
Melontarkan kritik dengan elegan
Dan juga humor sebagai senjata serta harapan
Namun, pasca ksatria bercelana panjang pulang
Demokrasi bagai pungguk merindukan rembulan
Kemanusiaan, hanya bualan…
Dan tak ada lagi penghargaan
Namun, di tengah hiruk-pikuk peradaban
Masih ada pendar cahaya
Yang akan menerangi kegelapan
Bagai kunang-kunang di ladang petang
Yaitu…
Dari murid-muridmu yang belum pulang
Bogor, Desember 2023